Ahad, 20 April 2025 - 18:34 WIB
Wali Kota Parepare, Tasming Hamid mengundang para guru dan letting sekolahnya di SD, SMP, dan SMA untuk bersilaturahmi di Auditorium BJ Habibie, Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Ahad (20/4/2025).
Artikel.news, Parepare -- Wali Kota Parepare, Tasming Hamid mengundang para guru dan letting sekolahnya di SD, SMP, dan SMA untuk bersilaturahmi di Auditorium BJ Habibie, Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Ahad (20/4/2025).
Silaturahmi yang dikemas sederhana namun penuh makna itu dihadiri oleh para guru yang mendidik Tasming di SDN 53 Parepare, SDN 71 Parepare, SMPN 2 Parepare, dan SMAN 3 Parepare, serta teman-teman seangkatan Tasming di empat sekolah tersebut.
Hadir juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parepare, HM Makmur.
Tasming semasa kecil memang berpindah-pindah sekolah karena mengikuti orang tua yang berpindah-pindah tempat tinggal.
Dia mengenyam pendidikan dari kelas 1 hingga kelas 3 di SDN 53, kemudian naik kelas 4 dia pindah di SDN 71, dan tamat di sekolah tersebut.
Setelah itu, dia melanjutkan pendidikan di SMPN 2 mulai kelas 1 sampai tamat. Tamat SMP, Tasming melanjutkan pendidikan di SMAN 3 Parepare. Setahun di sekolah itu, Tasming pindah ke Makassar, dan menamatkan pendidikan di SMA Maha Putra Tello Makassar.
Pertemuan terasa berkesan sekaligus mengharukan dan membanggakan bagi para guru dan letting Tasming, karena baru kali ini seorang Wali Kota Parepare mengundang para guru dan lettingnya untuk bersilaturahmi.
Menjadi ajang reuni dan nostalgia, karena perwakilan guru dari empat sekolah itu diundang khusus naik ke atas mimbar untuk menyampaikan testimoni terhadap sosok Tasming.
Berkesan bagi Hj Haliah, guru Tasming di SDN 53 adalah keinginannya untuk selalu berada di barisan terdepan saat gerak jalan. Keinginan kuat Tasming sehingga dia disebut sosok pemberani.
"Nak Tasming ini berani, sehingga wajar jadi pemimpin," ujar Haliah.
"Terima kasih, karena baru kali ini dapat undangan dari sudah beberapa periode Wali Kota tidak pernah diundang. Selamat ki nak sudah sukses," tambah Haliah.
Kesan mendalam juga dirasakan guru Tasming di SDN 71, Halimah. Dia menilai Tasming adalah sosok anak yang sopan, sabar, patuh, dan senang berbagi. Namun ada juga kelakuan Tasming yang "menjengkelkan".
"Satu kelakuan yang menjengkelkan dia itu kidal. Biar saya arahkan dia menggunakan tangan kanan menulis, tapi dia tetap mengembalikan pulpen ke tangan kiri untuk menulis. Ternyata kalau dia menulis pakai tangan kanan jelek tulisannya tidak bisa dibaca. Mungkin karena itu dia suka menulis pakai tangan kiri," kisah Halimah.
Halima juga mengungkapkan, satu sosok guru di SDN 71 yang tidak dilupakan oleh Tasming adalah Alm. M Syukur Salman. Bahkan Tasming sampai rela tinggal di sekolah hingga malam demi untuk belajar mengaji dengan Syukur Salman.
Sementara Jamaluddin, guru sekaligus wali kelas Tasming di SMPN 2, berharap Pemerintah Kota Parepare khususnya Wali Kota untuk tetap memperhatikan kesejahteraan para guru purna bakti maupun yang masih aktif.
"Saya wali kelasnya, karena saya selalu menjadi wali kelas unggulan. Kebetulan Nak Tasming masuk kelas unggulan. Saya yang tandatangani ijazahnya tahun 2000, kebetulan saat itu masa transisi," ungkap Jamaluddin yang merupakan mantan Kepala SMPN 2 Parepare, dan saat ini sudah guru purna bakti.
Guru SMAN 3 Asmar Pawellangi juga merasa paling bahagia dan bersyukur karena ada anak didiknya sukses menjadi Wali Kota.
"Nak Tasming ini masuk SMAN 3 tahun 2000. Dulu di SMA dia suka duduk di depan ternyata itu pertanda dia akan terdepan memimpin Kota Parepare," kata Asmar disambut tepuk tangan riuh.
Namun hanya satu tahun Tasming di SMAN 3, kemudian bergeser ke Makassar untuk melanjutkan pendidikan.
"Tapi tidak ada yang menyangka beliau akan menjadi Wali Kota saat ini. Karena itu saya titip pesan sangat berharap agar perhatikan dunia pendidikan. Karena pendidikan berkualitas akan lahirkan generasi berkualitas, Insya Allah akan jadi tuan rumah di negeri sendiri," harap Asmar.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Tasming Hamid menyampaikan apresiasi tinggi atas jasa guru-gurunya yang telah mendidiknya dengan baik.
"Saya tidak mungkin jadi Wali Kota kalau tidak dididik oleh bapak dan ibu guru. Meski saya bukan murid pintar dan rajin, bahkan mungkin nakal, tapi saya tidak jadi Wali Kota kalau bukan karena sentuhan bapak ibu semua," tegas Tasming yang juga mantan Pimpinan DPRD Parepare.
Dia mengisahkan dulu sering berpindah sekolah karena orang tua yang selalu berpindah-pindah, dan kondisi ekonomi yang sulit. Himpitan ekonomi itu yang memaksa Tasming untuk bekerja mencari uang saat masih sekolah terutama pada masa SMA.
"Kalau bicara masalah susah saya juga dulu susah. Saya pernah makan hanya nasi dengan garam dicampur dengan minyak. Waktu SMA saya pindah sekolah di Makassar, saya bekerja sambil sekolah. Karena kalau tidak bekerja saya tidak makan," beber Tasming.
Di penghujung sambutan, Tasming menyampaikan permohonan maaf apabila ada kesalahan dan khilaf kepada para guru dan letting sekolahnya. Dia pun akan menjadikan silaturahmi seperti ini sebagai agenda tahunan.
"Tahun depan kita bikin lagi kalau bisa lebih meriah lagi dan besar gaungnya. Jadi ini murni silaturahmi, bukan ji urusan politik," tandas Tasming.
Di penghujung kegiatan, Tasming memberikan piagam penghargaan kepada para guru yang mendidiknya di SDN 53, SDN 71, SMPN 2, dan SMAN 3, sebagai bentuk apresiasi atas jasa-jasa mereka. Setidaknya ada 36 piagam penghargaan yang diberikan kepada para gurunya tersebut.
Laporan | : | Risal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |