Senin, 19 Agustus 2024 - 18:00 WIB
Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PAM) Tirta Karajae Kota Parepare akan menerapkan sistem pendistribusian air baku secara bergilir kepada masyarakat pelanggan.
Artikel.news, Parepare -- Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PAM) Tirta Karajae Kota Parepare akan menerapkan sistem pendistribusian air baku secara bergilir kepada masyarakat pelanggan.
Hal itu dikarenakan air di Sungai Karajae sudah berkurang yang merupakan salah satu sumber air baku PAM Tirta Karajae, selain dari pada sumur dalam.
Itu disebabkan dengan masuknya musim kemarau, sehingga beberapa wilayah di Kota Parepare, khususnya daerah Pelayanan Instalasi pengolahanAir (WTP) IPA Sungai Karajae yang berada di Kecamatan Bacukiki, Kecamatan Bacukiki Barat, sebagian Kecamatan Ujung, dan sebagian Kecamatan Soreang, terdampak.
"Karena itu, kami mengimbau kepada semua pelanggan untuk bijak dan menghemat menggunakan air PDAM dan diharapkan juga disiapkan tandon," imbau Direktur PAM Tirta Karajae, Andi Firdaus Djollong melalui Manajer Teknik dan Operasi, La Odi, Ahad, (18/8/2024).
Dia mengungkapkan, pendistribusian air harus dilakukan secara bargilir untuk mencukupi kebutuhan sehari hari palanggan.
"Dan kami juga siap mensuplai air dengan menggunakan mobil tangki, dengan menghubungi layanan dan aduan PAM Tirta Karajae," pintanya l.
Dia mengaku, PAM Tirta Karajae telah mengambil langkah-langkah preventif, juga melakukan perbaikan bendung, jaringan pipa di beberapa wilayah yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi distribusi air dan mengurangi kebocoran yang selama ini menjadi masalah utama.
"Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, tantangan kekeringan di Kota Parepare masih membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Kurangnya air baku yang di akibatkan kemarau bukan hanya tanggung jawab PDAM, tetapi juga memerlukan kerja sama pamerintah daerah dan masyarakat," harap La Odi.
Sebab, kata dia, dengan kondisi geografis dan sumber air baku terbatas di Parepare, solusi jangka panjang seperti pembangunan infrastruktur terutama bendung yang jebol akibat bencana alam banjir pada 2022 lalu, sampai sekarang belum ada perbaikan dari Kementerian PUPR dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang dan pengelolaan sumber daya air yang lebih efektif menjadi sangat penting.
Karena itu, dia berharap, dengan perbaikan jaringan dan sistem pendistribusian yang lebih efisien, serta pembangunan infrastruktur air yang memadai, diharapkan masaalah kekeringan dapet diatasi dan kebutuhan air bersih aman, masyarakat dapat terpenuhi.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |