Rabu, 07 Agustus 2024 - 21:40 WIB
Penjabat Wali Kota Parepare, Akbar Ali hadir dan membuka Festival SIOBBI’ atau Siesso Mabbicara Ugi’ II 2024 sekaligus menyambut kehadiran Persatuan Komuniti Bugis Sabah (PKBS) dari Malaysia, Papua, dan Singapura di Balai Ainun Habibie, Parepare, Rabu (7/8/2024).
Artikel.news, Parepare -- Penjabat Wali Kota Parepare, Akbar Ali hadir dan membuka Festival SIOBBI’ atau Siesso Mabbicara Ugi’ II 2024 sekaligus menyambut kehadiran Persatuan Komuniti Bugis Sabah (PKBS) dari Malaysia, Papua, dan Singapura di Balai Ainun Habibie, Parepare, Rabu (7/8/2024).
Festival digelar atas kolaborasi bersama Perkumpulan Pendidik Bahasa Daerah Indonesia (PPBDI) Kota Parepare dan Pemerintah Kota Parepare.
Sejumlah pagelaran kesenian, bahasa, dan budaya Bugis disuguhkan pada kegiatan yang juga dihadiri oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulsel, Dr Ganjar Harimansyah ini.
“Parepare ini sudah seperti rumah ketiga saya. Pelestarian bahasa daerah menjadi model. Saya berharap praktik baik dalam merawat bahasa daerah yang dilakukan oleh IGBD dapat menjadi inspirasi bagi komunitas-komunitas lainnya,” ujar Ganjar.
Pj Wali Kota Parepare, Akbar Ali pun menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang dianggap mampu mengobati kerinduan para wisatawan yang berlatar belakang keturunan Bugis.
Akbar Ali menekankan pentingnya membiasakan dan menghidupkan kembali kemampuan komunikasi menggunakan bahasa Bugis, baik bagi siswa maupun masyarakat umum.
Karena itu, dia memotivasi para pelajar untuk merawat dan mencintai bahasa daerah melalui pengalaman atau kisah masa kecilnya.
"Ini merupakan wujud identitas diri dan pemersatu setiap generasi anak daerah dimanapun kelak berada. Saya dulu waktu kecil, sebelum diajar tulisan latin yang pertama kali diajarkan oleh orangtua saya adalah aksara Lontara,” kisah Akbar Ali.
Presiden PKBS, Prof Arsiah Bahron turut menyampaikan kekaguman atas bakat para pelajar dalam melestarikan bahasa daerah.
“Saya kagum sekali melihat anak-anak kita tampil comel berbahasa daerah. Rasa-rasanya kerinduan kami terobati,” ungkap Arsiah.
Atas kekaguman dan apresiasi para wisatawan pun ini betah berlama-lama. Mereka enggan meninggalkan lokasi sebelum acara berakhir.
Bahkan mereka juga “nyawer” para pelajar dengan uang pecahan Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per orang.
Pada kesempatan ini, Prof Arsiah Bahron juga menyerahkan penghargaan kepada Pemkot Parepare serta kepada tiga orang guru bahasa daerah atas dedikasi dalam mengajar baca tulis hingga kompetensi berbicara kepada PKBS secara virtual pada Juni hingga Juli 2024.
Ketiga pengajar itu adalah Rahmaniar dari UPTD SMPN 2 Parepare, Muh Rahman Nur UPTD SMPN 6, dan Fitriani dari SMPN 9.
Penyerahan penghargaan disaksikan Pj Wali Kota Parepare, Akbar Ali, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare, HM Makmur, sejumlah pengawas dan kepala sekolah. Ketiga guru pun menerima penghargaan didampingi para kepala sekolah mereka.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |