Ahad, 21 Juli 2024 - 13:35 WIB
Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Parepare turut melaksanakan Semarak Hari Anak Nasional, yang secara serentak dilakukan oleh PDA se-Provinsi Sulawesi Selatan, Ahad (21/7/2024).
Artikel.news, Parepare -- Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Parepare turut melaksanakan Semarak Hari Anak Nasional, yang secara serentak dilakukan oleh PDA se-Provinsi Sulawesi Selatan, Ahad (21/7/2024).
PDA Parepare menggelar Semarak Hari Anak Nasional (HAN) di Gedung Serbaguna Aisyiyah, yang dihadiri Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Parepare Haniarti SSi Apt MKes beserta jajaran pengurus, Pimpinan Cabang Aisyiyah, para kepala sekolah dan guru TK Aisyiyah, para orang tua murid dan anak didik TK Aisyiyah se-Parepare.
Mengawali kegiatan, dilaksanakan pengukuran dan penimbangan bagi anak TK Aisyiyah se-Parepare sebagai peserta HAN. Kegiatan ini sebagai bentuk gerakan deteksi dini stunting
Selain deteksi dini stunting, kegiatan lainnya adalah edukasi PHBS (cuci tangan), edukasi parenting (pencegahan pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak), mengaji bersama, dan edukasi makan makanan sehat.
Narasumber kegiatan Sriyanti Ambar SKM MKes, Kepala Bidang Kesetaraan Gender Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Parepare mengedukasi tentang pentingnya pencegahan tindak kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak.
Koordinator Divisi peraturan Perundang-undangan dan Advokasi Majelis Hukum dan HAM PDA Parepare ini mengingatkan, agar pencegahan tindak kekerasan seksual khususnya bagi anak harus dilakukan sejak dini. Karena itu nantinya akan berpengaruh secara fisik dan psikis untuk masa depan anak.
"Jangan ki takut, sudah ada Undang-Undang tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Di Parepare, sudah ada Ranperda Pencegahan dan Penanganan Tindak Kekerasan Seksual. Jadi laporkan ki ke pihak berwajib jika mengalami atau mengetahui ada tindakan kekerasan seksual di lingkungan ta," ingat Sriyanti.
Karena itu, Sriyanti mengedukasi memberi pemahaman kepada semua peserta tentang apa itu pelecehan dan kekerasan seksual, seperti apa jenisnya, bagaimana cara mencegahnya, bagaimana menanganinya, dan bagaimana sampai diproses hukum.
"Ajarkan anak-anakta dan lingkungan sekitar kita, mereka harus mengetahui mana sentuhan baik dan buruk dari orang dewasa, mana yang boleh dan mana tidak boleh. Kenali organ tubuh mana yang boleh disentuh orang tua dan dokter ketika diperiksa. Serta perlu anak-anak kita dilatih keberaniannya bilang tidak ketika ada bagian-bagian tubuh tertentu yang disentuh," pesan Sriyanti.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |