Sabtu, 08 Juni 2024 - 22:28 WIB
Artikel.news, Sidrap - Nahas nasib yang dialami wanita di Kabupaten Sidrap saat turun gunung dari rumah kebun untuk menjual hasil panen, ia tewas dimangsa seekor ular piton dalam perjalanan.
Peristiwa ini terjadi di Kampung Botto Sumerreng, Dusun III Praja, Desa Kalempang Kecamatan Pitu Riawa, Sidrap.
Korban bernama Sumarni (45), ditemukan tewas di dalam perut ular piton pada Jumat (7/6/2024).
Warga sekitar pun langsung heboh saat mengetahui Sumarni dimangsa ular piton. Video warga membelah tubuh ular itu direkam lalu beredar di media sosial.
"Videonya tersebar dan kami sudah terima laporannya dari anggota Polsubsektor Pitu Riawa memang betul kejadian itu," kata Kepala Seksi Humas Polres Sidrap, AKP Suwardi, Sabtu (8/6/2024).
Menurut Suwardi, korban berangkat dari rumah kebunnya di Kampung Botto Sumerreng Dusun III Praja Desa Kalempang untuk menjual cabai di pengepul dan menukar tabung gas miliknya pada Kamis (6/6/2024 Pagi.
Namun hingga malam hari, Sumarni tak kunjung kembali ke rumahnya. Sehingga suaminya yang bernama Lanoni (45) pun melakukan pencarian.
Pada Jumat (7/6/2024) pagi, Lanoni menemukan barang bawaan istrinya tergeletak di jalan setapak, namun Sumarni tidak berada di tempat tersebut.
"Suaminya kemudian menyampaikan ke warga perihal kejadian hilangnya istrinya, dan pada saat itu suami bersama warga mencari korban," kata Suwardi.
Tidak jauh dari tempat ditemukannya barang bawaan Sumarni, Lanoni bersama warga menemukan seekor ular piton di semak-semak dalam kondisi perut membesar seperti telah memangsa sesuatu.
Warga setempat pun memutuskan untuk membelah perut ular itu dan menemukan Sumarni dalam keadaan tak bernyawa di dalamnya.
"Para warga sepakat membunuh dan membelah perut ular piton tersebut. Saat itulah ditemukan korban berada di dalam perut ular piton dalam kondisi telah meninggal dunia," jelas Suwardi.
Pihak kepolisian pun mengimbau agar video pemangsaan ular piton di Sidrap yang beredar di media sosial dapat diminimalisir, dan dilakukan take down sehingga video tersebut tidak tersebar luas.
Kepada pemerintah daerah setempat maupun Bhabinkamtibmas diharapkan untuk mengimbau masyarakat, terkhusus yang tinggal di daerah pinggir hutan supaya tetap hati-hati terhadap hewan buas, karena habitat hewan buas sudah banyak dijadikan lahan perkebunan dan pertanian.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |