Ahad, 07 Januari 2024 - 10:52 WIB
Artikel.news, Parepare -- Ormas Markas Cabang (Macab) Laskar Merah Putih (LMP) Kota Parepare kembali menyuarakan permasalahan parkir yang dinilai semakin semrawut memasuki 2024 ini.
Ketua Macab LMP Parepare, H Syamsul Latanro (HSL) yang langsung angkat suara menyoroti perparkiran yang semakin semrawut. Kendaraan parkir semakin tidak beraturan, parkir di kiri dan kanan badan jalan.
"Lihat saja di beberapa titik kendaraan parkir kiri dan kanan badan jalan semakin hari semakin menjadi-jadi. Ini menjadi atensi serius LMP yang ditujukan kepada Pemerintah Kota Parepare untuk disikapi lebih serius," ingat HSL, Sabtu (6/1/2024).
LMP memang serius dan konsisten mengawal masalah perparkiran ini karena menyangkut kemaslahatan masyarakat banyak.
HSL mengemukakan, BM dari Dinas Perhubungan (Dishub) Parepare memang sering patroli di beberapa titik parkir yang ditengarai membuat macet, tapi setelah ditertibkan kembali lagi juru parkirnya berulah.
"Sudah banyak anggota pengawas parkir yang diterjunkan ke lokasi kantong-kantong parkir. Namun kami menilai tidak berbanding lurus banyaknya titik parkir dengan capaian target (PAD)," ungkap Wakil Ketua Bidang Kebijakan Strategis dan Politik FKPPI Parepare ini.
Diperoleh informasi, selama ini yang terlapor titik parkir di Dishub hanya berjumlah 83 titik. Namun dari hasil penelusuran dan pengecekan langsung di lapangan ternyata didapatkan fakta titik parkir mencapai 133 titik. Jadi ada sekitar 50 titik parkir yang tidak terlapor atau tidak jelas rimbahnya.
"Jadi kami mempertanyakan apa benar jumlah titik parkir yang ada, sama dengan jumlah titik parkir yang terlapor di Dishub. Kalau jumlah titik parkir yang ada tidak sama dengan jumlah yang terlapor, berarti besar potensi kebocoran. Lantas kalau benar ada kebocoran, itu larinya ke mana," tanya HSL.
HSL pun kembali mempertanyakan apakah benar selama ini retribusi parkir tidak pernah capai target pendapatan asli daerah (PAD), karena tarifnya yang rendah atau karena ada faktor lain seperti potensi kebocoran itu. Karena faktanya, banyak titik parkir, tapi retribusi parkir tidak pernah capai target PAD.
HSL kembali menegaskan, LMP tidak pernah mempermasalahkan kenaikan atau penyesuaian tarif parkir, hanya meminta benahi sistem perparkiran. Tingkatkan kualitas pelayanan, jadikan masyarakat puas dengan sistem perparkiran.
"Kami tidak permasalahkan kenaikan tarif parkir, kami minta benahi sistem perparkiran secara menyeluruh. Tarif itu harus berbanding lurus dengan kualitas pelayanan. Benahi mulai manajemen, kesemrawutan parkir, juru parkir yang kurang memiliki skill, hingga transparansi titik parkir untuk mencegah kebocoran. Ini PR besar yang mesti dijawab Pemerintah Kota khususnya Dishub," tandas HSL.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |