Sabtu, 16 Desember 2023 - 09:56 WIB
Artikel.news, Parepare -- Ormas Markas Cabang Laskar Merah Putih (LMP) Kota Parepare kembali menyuarakan tentang masalah kemasyarakatan dan keumatan di Parepare.
Ketua Macab LMP Parepare, H Syamsul Latanro (HSL) kini menyuarakan belum rampungnya menara kembar milik Masjid Terapung BJ Habibie di Kawasan Pantai Mattirotasi, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Parepare.
HSL menilai, Masjid Terapung BJ Habibie masih belum bisa dikategorikan rampung 100 persen, karena dua menara masing-masing di sisi kanan dan kiri masjid belum tampak berestetika seperti layaknya menara masjid pada umumnya.
"Masak menara masjid "telanjang" begitu, tidak berestetika. Padahal masjid ini ikon religius dan pariwisata Parepare, apalagi menggunakan nama BJ Habibie, mantan Presiden yang juga putra kelahiran Parepare. Jadi kami pertanyakan ada apa sebenarnya, kenapa menara masjid terapung itu belum rampung," tanya Wakil Ketua Bidang Kebijakan Strategis dan Politik FKPPI Parepare ini.
Pertanyaan HSL mengerucut apakah memang tidak ada anggaran atau tidak dianggarkan perampungan khususnya menara masjid itu, atau anggarannya ada atau bahkan sudah cair, tapi kenapa menara masjid itu belum juga rampung.
"Pertanyaan besar sebenarnya kalau ternyata anggarannya ada atau bahkan sudah cair namun menara masjid belum rampung. Lantas anggarannya ke mana. Ini kan membingungkan," tegas mantan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Parepare ini.
Karena itu, HSL mendesak kepada pihak-pihak bertanggungjawab untuk menjawab kondisi menara Masjid Terapung BJ Habibie, dan segera rampungkan jika memang tersedia anggarannya.
Pekerjaan pembangunan Masjid Terapung BJ Habibie mulai dilaksanakan pada 23 Juli 2021 hingga 29 Desember 2021 (berdasarkan kontrak). Namun karena belum rampung berdasarkan kontrak, rekanan pelaksana yakni
PT Lumpue Indah diberi tambahan waktu selama 50 hari untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan masjid tersebut. Pelaksanaan pekerjaan dikategorikan rampung pada April 2022, dan dimanfaatkan perdana untuk pelaksanaan salat Idul Fitri pada 22 April 2022.
Pembangunan masjid ini dianggarkan senilai Rp28,9 miliar melalui Dana Insentif Daerah (DID) dan kembali dianggarkan melalui APBD Perubahan 2021 senilai Rp14 miliar.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |