Sabtu, 11 Februari 2023 - 13:52 WIB
Artikel.news, Parepare - Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare melalui Dinas Perdagangan (Disdag) terus berupaya mengendalikan komoditas bahan pangan jelang Ramadan. Termasuk, minyak goreng (migor).
Langkah cepat dilakukan menyusul minyak goreng merek MinyakKita di berbagai daerah mulai langka.
Kepala Disdag Kota Parepare, Prasetyo Catur mengatakan, untuk stok minyak goreng premium di Parepare masih aman bahkan bisa bertahan sampai beberapa bulan ke depan. Kecuali merek ‘MinyakKita’ menurun, namun itu tidak hanya di Parepare tetapi secara nasional.
“Untuk minyak premium banyak stoknya, kecuali merek MinyakKita yang memang secara nasional produksinya menurun,” ungkap Prasetyo, Sabtu (11/2/2023).
Dia mengaku, untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng, Disdag telah mengundang distributor dan Bulog untuk duduk bersama. Termasuk Perusahaan Perdagangan Seluruh Indonesia diundang membahas kelangkaan minyak goreng dan kesiapan stok komoditas di Parepare dalam rangka menyambut hari besar keagamaan Indonesia, seperti Ramadan.
“Dari pertemuan itu, para pihak menyakinkan kami, bahwa ketersediaan minyak goreng cukup memadai di Parepare untuk beberapa bulan ke depan termasuk dalam rangka menghadapi Hari Raya Idul Fitri,” terang Prasetyo.
Terkait kelangkaan merek ‘MinyakKita’ secara nasional, Disdag, kata dia, tetap berupaya semaksimal mungkin agar ‘MinyakKita’ tetap ada di setiap Pasar Murah Pemkot Parepare. "Itu jaminan dari Bulog. Bahwa Bulog akan selalu menyiapkan ‘MinyakKita’ dalam menghadapi Hari Raya Idulfitri, khususnya melalui Pasar Murah yang digelar setiap Ahad pagi,” tegas Prasetyo.
Dia menegaskan, keterbatasan MinyakKita ini karena banyak dikonsumsi oleh kalangan masyarakat menengah ke atas yang bukan konsumen.
Sehingga Bulog menyampaikan, bahwa ketersedian MinyakKita yang ada di pasar belum tepat sasaran. “Jadi kami berupaya untuk meminta kepada seluruh pengecer Minyak Kita agar tetap sasaran. Kami akan terus memantau pengecer supaya tepat sasaran,” janji Prasetyo.
Dia mengisahkan, pada bulan yang sama, atau Februari 2022 lalu juga terjadi kelangkaan Migor di seluruh Indonesia. “Namun Parepare menjadi surplus minyak goreng dibandingkan dengan daerah lain yang mana terjadi kelangkaan minyak goreng,” ulasnya.
Karena saat itu, Disdag mengumpulkan beberapa distributor, dan menjamin kalau minyak goreng dan komoditi yang banyak dikonsumsi masyarakat di Parepare aman. Termasuk, beras, gula pasir, terigu, dan lainnya.
“Hanya kami akan mencoba mengendalikan harganya supaya keterjangkauan masyarakat untuk mendapatkan barang-barang tersebut tidak susah. Jadi kami berupa melancarkan terus Pasar Murah supaya masyarakat di Parepare dapat mendapatkan barang-barang strategis ini dengan kemampuan dan daya beli yang ada cukup untuk memilikinya,” kata Prasetyo.
Prasetyo menambahkan, duduk bersama ini juga sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi di Parepare. “Ini juga kami lakukan untuk menekan inflasi di Kota Parepare yang mana inflasi di bulan kemarin cukup menggembirakan, 0,28 persen. Mudah-mudahan nanti di Februari ini kami dapat menekan,” harapnya.
“Hal ini sesuai arahan Bapak Wali Kota (Parepare), karena kemarin, saya ditelepon langsung untuk menjaga inflasi. Mudah-mudahan dengan adanya Pasar Murah, kita dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan juga masyarakat mempunyai daya beli dengan mendapatkan barang-barang sesuai dengan kebutuhannya," tandas Prasetyo.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |