Senin, 05 Desember 2022 - 16:36 WIB
Pemerintah Kabupaten Maros bersama yayasan BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) melaunching 12 desa inklusi di Gedung Serbaguna, Senin (5/11/2022).
Artikel.news, Maros - Pemerintah Kabupaten Maros bersama yayasan BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) melaunching 12 desa inklusi di Gedung Serbaguna, Senin (5/11/2022).
Bupati Maros, Chaidir Syam mengatakan, pencanangan desa inklusi sebagai desa pilot project untuk memfokuskan pendampingan program inklusi.
“Dengan adanya desa piloting ini agar menjadi contoh dan direplikasi oleh desa-desa yang lain baik di Kabupaten Maros maupun daerah luar,” katanya.
Dua belas desa yang dilibatkan sebagai percontohan yakni Mangeloreng, Simbang, Tanete, Minasa Baji, Baruga, Samangki, Damai, Toddopulia, Lekopaccing, Borimasunggu, Mattirotasi dan Borikamase.
“Dua belas desa itu dipilih lantaran kepala desanya bisa memberikan hal yang berkontribusi, dan komunitas di desa tersebut majemuk,” ucapnya.
Kemudian indikator lainnya adalah di desa tersebut memiliki konsituen disabilitas dan masyarakat yang termarjinalkan yang perlu pembenahan.
“Selama setahun desa ini akan menjadi binaan, kita harap juga Kabupaten Maros menjadi Kabupaten Inklusi,” tutupnya.
Sementara itu Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI, Muhammad Yusran Laipatu mengatakan dengan dibentuknya desa iklusi maka kedepannya ada beberap program yang akan dijalankan .
Ia menjelaskan program pertama itu memperbaiki data disabilitas dan kelompok rentan di desa
Kedua, memenuhi hak-hak dasar disabilitas dan kelompok rentan. “Ketiga pelibatan disabilitas dan kelompok rentan dalam organisasi di tingkat desa, keempat pembentukan organisasi disabilitas di desa,” ucapnya.
Kemudian penyusunan peraturan desa inklusi, pelibatan disabilitas dan kelompok rentan dalam pembentukan kebijakan dan perencanaan desa.
“Dan penyediaan aksesibilitas dan akomodasi yang layak untuk layanan publik di desa (kantor desa, puskesmas, sekolah),” jelasnya.
Selain melaunching desa Inklusi juga dilakukan pengukuhan pengurus Forum Disabilitas Kabupaten Maros ( Fordisma).
Fordisma kata dia dibentuk untuk menjadi wadah bagi teman difabel dan organisasi yang berfokus pada isu-isu terkait disabilitas yang ada di Kabupaten Maros.
“Program inklusi ini untuk mendorong dua hal. Rencana aksi daerah disabilitas dan pembentukan Komisi Disabilitas Daerah,” tutupnya.
Laporan | : | Teguh |
Editor | : | Ruslan Amrullah |