Selasa, 20 Juli 2021 - 19:35 WIB
Artikel.news, Wajo - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Sumber Daya Air telah menyelesaikan pembangunan Bendung Gilireng di Desa Arajang, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, Sulsel.
Bendung yang dibangun sejak tahun 2018 itu akan dimanfaatkan untuk mengairi daerah irigasi Gilireng seluas 8.510 ha. Sehingga dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya dari 112 persen menjadi 300 persen, dengan pola tanam padi-padi-palawija.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR telah membangun banyak bendungan/bendung di berbagai daerah dan selanjutnya akan diikuti dengan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian.
Diharapkan dengan meningkatnya produktivitas pertanian, juga dapat membantu pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19.
“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata dimana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri Basuki yang dikutip INDUSTRY.co.id, Selasa (20/7/2021).
Bendung Gilireng dibangun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang tersebut memiliki lebar 50 meter dengan debit intake sebesar 16,34 m3/detik. Adapun kontraktor pelaksana KSO PT. Adhi Karya-PT. Jaya dengan anggaran senilai Rp199 miliar.
Sedangkan untuk paket pekerjaan supervisi dikerjakan oleh JO PT. Multimera Harapan-PT. Oseano Adhitaprasarana senilai Rp 9 miliar.
Potensi Irigasi Bendung Gilireng ini sebagai sumber air untuk irigasi yang akan disuplai dari Bendungan Passelloreng yang telah rampung pekerjaan konstruksinya.
Selain itu, dibangunnya Bendung Gilireng tersebut dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata baru di Sulsel. Sehingga menjadi sumber penghasilan alternatif untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat di kawasan sekitarnya.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |