Senin, 17 Maret 2025 - 15:27 WIB
misi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan kunjungan kerja ke Dinas Perhubungan Kabupaten Polewali Mandar dan Satuan Pelayanan Terminal Type-A Tipalayo dalam rangka pengawasan dan koordinasi terkait kesiapan daerah menghadapi arus mudik Lebaran Tahun 2025, pada 16-19 Maret 2025.
Artikel.news, Polman – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan kunjungan kerja ke Dinas Perhubungan Kabupaten Polewali Mandar dan Satuan Pelayanan Terminal Type-A Tipalayo dalam rangka pengawasan dan koordinasi terkait kesiapan daerah menghadapi arus mudik Lebaran Tahun 2025, pada 16-19 Maret 2025.
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh sektor terkait telah siap menghadapi peningkatan volume lalu lintas dan mobilitas masyarakat selama periode mudik Lebaran.
Kunjungan kerja ini dipimpin oleh Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Barat, H. Usman Suhuriah, S.Pd, M.Si, bersama dengan anggota Komisi III, yaitu Elisabeth, SE, Rahmat Ichwan Bahtiar, dan Gusrinaldy Sani Catur Putra Husain, SH, MH.
Turut hadir mendampingi kunjungan tersebut Kepala Bidang LLAJ Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Barat, Akbar Atjo, serta Kepala UPT Dinas Perhubungan Polewali Mandar. Kunjungan di Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Polewali Mandar.
Pada kunjungan di Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Polewali Mandar, rombongan Komisi III DPRD Sulbar diterima oleh Kepala Dinas Perhubungan Polewali Mandar.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai langkah strategis yang telah disiapkan oleh Dinas Perhubungan untuk menghadapi peningkatan arus mudik Lebaran, termasuk pengaturan lalu lintas, penambahan armada transportasi, dan peningkatan pelayanan publik.
Usman Suhuriah menyatakan, pihaknya ingin memastikan bahwa seluruh pihak telah siap menghadapi peningkatan mobilitas masyarakat selama mudik Lebaran. Kesiapan ini mencakup tidak hanya infrastruktur transportasi, tetapi juga sistem keamanan dan kenyamanan bagi para pemudik.
Selanjutnya, rombongan melakukan kunjungan ke Terminal Type-A Tipalayo, yang merupakan salah satu simpul transportasi utama di Polewali Mandar. Di terminal ini, rombongan diterima oleh Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas III Sulawesi Barat, Ahmad Rezy Setiawan, ATD, M.Si beserta jajarannya.
Kunjungan ini difokuskan pada peninjauan kesiapan sarana dan prasarana terminal, termasuk fasilitas penumpang, pengaturan arus lalu lintas, serta koordinasi dengan operator transportasi.
Ahmad Rezy Setiawan, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi peningkatan jumlah penumpang selama mudik Lebaran, termasuk penambahan fasilitas penunjang dan peningkatan pelayanan di terminal.
*Elisabeth, salah satu anggota Komisi III, menambahkan, “Kami juga akan memastikan bahwa seluruh layanan transportasi publik telah memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan. Selain itu, koordinasi dengan pihak kepolisian dan dinas terkait lainnya juga menjadi fokus kami.”
Kepala Bidang LLAJ Dinas Perhubungan Sulbar, Akbar Atjo*, menyampaikan, pihaknya elah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi arus mudik Lebaran, termasuk peningkatan kapasitas terminal, penambahan armada transportasi, dan penguatan sistem pengawasan lalu lintas.
Kunjungan kerja ini diharapkan dapat memberikan masukan dan rekomendasi yang konstruktif bagi Dinas Perhubungan Kabupaten Polman dan Terminal Type-A Tipalayo dalam menyiapkan langkah-langkah strategis menghadapi arus mudik Lebaran 2025. Dengan demikian, diharapkan seluruh masyarakat dapat menikmati perjalanan mudik yang aman, nyaman, dan lancar.
Berikut adalah beberapa catatan penting yang dapat dijadikan bahan laporan hasil kunjungan kerja Komisi III DPRD Sulbar ke Dinas Perhubungan Kabupaten Polman dan Terminal Type-A Tipalayo dalam rangka pengawasan dan koordinasi kesiapan daerah menghadapi arus mudik Lebaran Tahun 2025:
1. Rapat Koordinasi dengan Seluruh Stakeholder
Sebelum menghadapi puncak arus mudik Lebaran, penting untuk segera dilakukan *rapat koordinasi* yang melibatkan seluruh stakeholder terkait, termasuk:
- Dinas Perhubungan (Provinsi dan Kabupaten)
- Balai Pengelola Transportasi Darat
- Kepolisian (untuk pengamanan dan pengaturan lalu lintas)
- Dinas Kesehatan* (untuk kesiapan layanan kesehatan darurat)
- Dinas Pekerjaan Umum (PU)* (untuk memastikan kondisi jalan dan infrastruktur transportasi dalam keadaan baik)
- Operator Transportasi* (PO/Bus, terminal, dan lainnya)
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, membagi tugas, dan memastikan semua pihak siap menghadapi peningkatan mobilitas masyarakat selama mudik Lebaran.
2. Himbauan kepada Seluruh Pihak Terkait
Penting untuk segera membuat dan menyebarluaskan *himbauan resmi* kepada seluruh pihak terkait, meliputi:
- Pimpinan PO/Bus*: Agar mengedepankan keselamatan dan kenyamanan penumpang, termasuk memastikan kendaraan dalam kondisi layak jalan dan supur dalam kondisi fit.
- Pertamina: Agar stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) beroperasi 24 jam selama puncak arus mudik untuk memastikan ketersediaan bahan bakar.
- Pelayanan Kesehatan: Agar siap siaga memberikan layanan kesehatan darurat selama periode mudik.
- Perusahaan Perbengkelan: Agar siap memberikan layanan perbaikan kendaraan darurat di sepanjang jalur mudik.
- Call Center*: Agar menyiapkan layanan call center yang standby 24 jam untuk menangani keluhan dan darurat selama mudik.
3. Penyiapan Rest Area dan Posko Gabungan
- Rest Area: Memastikan ketersediaan rest area yang memadai di sepanjang jalur mudik, dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti toilet, tempat istirahat, dan area makan.
- Posko Gabungan: Setiap posko gabungan harus menyiapkan layanan kesehatan, termasuk pemeriksaan kondisi kesehatan bagi supir dan penumpang. Hal ini penting untuk mencegah kecelakaan akibat kelelahan atau kondisi kesehatan yang buruk.
- Layanan Kesehatan: Posko gabungan harus dilengkapi dengan tenaga medis, obat-obatan dasar, dan alat pemeriksaan kesehatan sederhana.
4. Pengawasan dan Evaluasi
- Pengawasan Rutin: Melakukan pengawasan rutin terhadap kesiapan sarana dan prasarana transportasi, termasuk terminal, armada bus, dan kondisi jalan.
- Evaluasi Kesiapan: Mengevaluasi kesiapan seluruh pihak secara berkala untuk memastikan tidak ada kendala yang menghambat kelancaran arus mudik.
5. Sosialisasi kepada Masyarakat
- Kampanye Keselamatan: Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya keselamatan selama perjalanan mudik, termasuk imbauan untuk tidak memaksakan diri berkendara dalam kondisi lelah.
- Informasi Jadwal dan Rute: Menyebarluaskan informasi jadwal dan rute transportasi kepada masyarakat untuk menghindari penumpukan penumpang di satu titik.
6. Antisipasi Kondisi Darurat
- Tim Reaksi Cepat: Menyiapkan tim reaksi cepat yang siap menangani kondisi darurat, seperti kecelakaan, kemacetan parah, atau bencana alam.
- Koordinasi dengan BPBD: Melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengantisipasi kemungkinan bencana alam selama periode mudik.
Dengan memperhatikan catatan-catatan di atas, diharapkan seluruh pihak dapat bersinergi untuk menciptakan arus mudik Lebaran 2025 yang aman, nyaman, dan lancar bagi seluruh masyarakat.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |