Rabu, 22 September 2021 - 17:16 WIB
Artikel.news, Makassar — Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe, angkat bicara terkait kericuhan pada gelaran Musda Golkar Luwu Timur (Lutim) yang membuat kegiatan tersebut terpaksa ditunda.
Menurut Taufan Pawe, apa yang terjadi pada gelaran Musda Golkar Luwu Timur merupakan bentuk kecintaan kader terhadap Partai Golkar.
Wali Kota Parepare dua periode ini menyebut hal seperti ini wajar terjadi pada tiap organisasi. Ia pun juga telah melapor kejadian ini ke DPP.
”Saya sudah laporkan tadi hal ini ke DPP, bahwa kejadiannya itu karena adanya semangat dari kader untuk melihat Partai Golkar lebih baik. Itu wajar saja, sehingga melakukan protes-protes ringan,” kata Taufan, dilansir dari Fajar.co.id, Rabu (22/9/2021).
Taufan pun yakin jika hal tersebut bisa diatasi dengan baik. Bahkan, fenomena seperti ini juga sudah terjadi di beberapa daerah sebelumnya.
”Ada beberapa daerah termasuk Toraja dan Bulukumba. Sebelum Musda memang ada gejolak, itu bahagian dari dinamika kader yang ingin melihat partai Golkar makin besar dan itu kita maklumi. Itu bisa kita lewati dan terkonsolidasi kembali. Itulah harapan saya sebagai ketua DPD I,” jelasnya.
TP mengaku, saat ini kondisi sedang disterilkan. Setelah semuanya tenang, Musda bakal dilanjutkan kembali. Akan tetapi, lokasi pelaksanaannya bisa saja beralih ke wilayah lain.
”Mudah-mudahan beberapa waktu kedepan bisa terselesaikan. Saya berharap cepat dikonsolidasikan untuk dilakukan sidang kembali. Kalau panitia sudah siap ya kita lakukan kembali. Soal tempat, di Makassar bisa saja, kita mau cari yang terbaik saja untuk Golkar,” jelasnya.
Sebelumnya diketahui, Sidang Musda DPD II Golkar Lutim pada Selasa (21/9/2021) di Hotel Sikumbang, Tomoni, berlangsung ricuh. Sejumlah kader pendukung eks ketua DPRD Luwu Timur, almarhum Amran Syam memprotes gelaran Musda.
Sejumlah massa memprotes pencopotan istri Amran Syam, Rahmayani Amran Syam sebagai Ketua KPPG Luwu Timur.
Dengan ricuhnya forum Musda tersebut, Pimpinan Sidang Musda Arfandi Idris memutuskan untuk menunda gelaran musda hingga waktu yang tidak ditentukan.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |