Ahad, 28 Juli 2024 - 22:28 WIB
Ilustrasi garis polisi.(Istimewa)
Artikel.news, Sleman - Seorang anak tega menganiaya ayah kandungnya sendiri hingga tewas, lantaran kesal tak dicarikan pekerjaan oleh ayahnya itu.
Peristiwa berdarah ini terjadi di Padukuhan Yapah, Kelurahan Sukoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Korban adalah pria berinisial S (66), sedangkan pelaku adalah pemuda FPN (22).
Warga pun gempar mengetahui peristiwa tersebut. Sebelum penganiayaan hingga tewas tersebut, FPN dikenal warga sekitar sebagai sosok yang pendiam.
"Kalau sama warga diam. Ditanya tidak menjawab. Sama orang tuanya juga diam. Iya (dikenal pendiam). Tidak tahu kenapa bisa sampai seperti itu," kata Joni Pranata, Dukuh Yapah, Kalurahan Sukoharjo, dilansir dari Tribunjabar.id, Ahad (28/7/2024).
Joni, selaku Dukuh setempat, mendapat informasi soal kejadian tragis di rumah korban pada Senin (22/7) malam.
Saat itu dirinya sedang berbincang di depan rumah, kemudian diberitahu warga kalau terjadi keributan di rumah korban.
Joni awalnya mengira itu adalah cekcok biasa dalam keluarga. Dia lantas bergegas menuju ke lokasi kejadian.
"Belum sampai rumah lokasi di bilangin Pak RT, Bapaknya sudah meninggal. Saya konfirmasi ke Bhabinkamtibmas untuk meminta kesini. Saya menuju ke lokasi sudah meninggal dunia. Saya sampai sana keadaan sudah seperti itu," kata dia.
Joni bersama warga kampung setempat pun menjadi saksi kekejaman pelaku.
Menurut Joni, berdasarkan temuan di lokasi, peristiwa dugaan penganiyaan hingga korban meninggal dunia itu diperkirakan sudah terjadi cukup lama.
Namun warga baru tahu hal itu pada Senin (22/7) malam. Korban diduga dibunuh dengan cara dihantam menggunakan benda tumpul.
"Perkiraan pakai itu (benda tumpul). Bendanya masih, kayak palu," ungkap Joni.
Kapolsek Ngaglik, Komisaris Polisi Mashuri menyampaikan, kronologi kejadian bermula ketika saksi HAR (35), anak korban bermaksud menjenguk sang ayah.
Ketika hendak masuk rumah, kondisi lampu di dalam rumah padam semua. Saksi lalu masuk ke dalam rumah dengan membuka kunci dari jendela. Kemudian menyalakan lampu ruang tamu dan kamar tidur korban.
"Saat itu saksi melihat darah di bawah tempat tidur dan melihat (tubuh) korban (ayahnya) ada di bawah tempat tidur," kata Mashuri.
Selanjutnya, saksi tiba-tiba dipukul dari belakang menggunakan palu besar oleh tersangka, yang tidak lain juga merupakan anak bungsu korban sehingga terjadi perkelahian.
Tersangka yang diduga mengalami gangguan kejiwaan ini akhirnya berhasil diamankan.
"Anak yang jadi tersangka ini infonya gangguan kejiwaan. Makanya ini kami bawa ke rumah sakit jiwa untuk pemeriksaan kejiwaan tersangka," kata Mashuri.
Pihak Kepolisian, untuk memproses perkara dugaan pembunuhan ini masih menunggu hasil observasi dan pemeriksaan ahli terkait kejiwaan tersangka.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |