Jumat, 17 November 2023 - 18:30 WIB
Artikel.news, Batam - Pria bernama Ahmad Yuda (46), ditangkap atas kasus pembunuhan dengan korban istrinya sendiri, Tetty Rumondang Harahap (60) pada Ahad (12/11/2023).
Tetty ditemukan tewas dengan kondisi terbakar 90 persen di rumahnya di Perumahan Genta 1, Kecamatan Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau, pada Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 00.30 WIB.
Korban adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan berdinas di Dinas Kesehatan Sumatera Utara.
Ia juga diketahui sebagai mantan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Sidempuan. Tetangga juga mengatakan bahwa korban menjadi dosen keperawatan di salah satu kampus swasta di Batam.
Dilansir dari Kompas.com, Jumat (17/11/2023), awalnya pelaku mengaku membunuh istrinya karena cemburu. Namun polisi menyatakan Yuda membunuh Tetty karena kesal tidak diberi pinjaman untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Tapanuli Selatan.
“Jadi bukan korban ini ketahuan selingkuh, tapi karena pelaku kesal tidak dipinjamkan uang,” kata Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto saat menggelar konferensi pers di Mapolresta Barelang, Rabu (15/11/2023).
Ia mengatakan, pembunuhan berencana itu dilakukan pada Rabu (1/11/2023), Saat itu Yuda marah karena janji karena janji Tetty memberikan pinjaman Rp50 miliar untuk modalnya menjadi calon Bupati Tapanuli Selatan tidak kunjung ditunaikan.
“Dari sanalah berawal pelaku emosi dan akhirnya memukul korban hingga membuat korban tak sadarkan diri,” ungkap Nugroho.
Sementara itu kepada penyidik, Yuda mengaku terbang ke Jakarta usai memukul korban. Namun ia hanya beberapa jam di Jakarta dan kembali ke Batam untuk memastikan kondisi Tetty.
"Jadi saya berangkat ke Jakarta itu usai membunuh istri pada hari Kamis pukul 17.00 WIB. Di Jakarta terus memantau sejumlah media online. Namun berita kebakaran atau penemuan mayat ini tidak viral di media sosial ataupun media yang ada di Batam," ujar Yuda kepada penyidik.
Ia pun inisiatif kembali ke Kota Batam untuk memastikan kondisi Tety. Saat dicek, korban belum meninggal walau sudah ditikam dan dianiaya oleh pelaku.
Menurut Yuda, jika mendapatkan uang Rp50 miliar, ia akan berangkat ke Jakarta untuk melobi semua partai politik agar dia bisa maju sebagai bupati di kampungnya.
Sembari menahan rasa sakit, di hadapan polisi dan awak media, Yuda sempat menangis. Tangisan tersangka ini pecah setelah mengingat kembali tindakannya menghabisi sang istri demi uang.
Apalagi, saat itu istrinya sempat selamat usai ia aniaya. Namun ia memilih mengeksekusi Tety hingga menghembuskan napas terakhirnya.
Yuda yang panik meminta bantuan istri mudanya untuk mengangkat korban ke atas kasur. Dia pun berusa merekayasa jika korban tewas terbakar.
Namun semua yang dia lakukan tersebut tidak selancar yang dia pikirkan. Rumah korban tidak terbakar dan ia pun ditangkap oleh petugas kepolisian.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |