Selasa, 11 Juli 2023 - 17:02 WIB
Artikel.news, Denpasar - Seorang pria berinisial Made S (47) di Denpasar, Bali, nekat mengakhiri hidupnya setelah diduga membunuh anak kandungnya sendiri, Putu RPD (26) pada Kamis (6/7/2023).
Putu RDP adalah anak perempuan yang menderita autis dan lumpuh sejak lahir.
Peristiwa tersebut terjadi di sebuah rumah yang mereka tempati di kawasan Banjar Alangkajeng Gede Pemecutan Denpasar Barat
Dilansir dari Tribun Bali, Selasa (11/7/2023), Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi membenarkan kejadian tersebut.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh anak dari Made S yaitu Kadek DAP (21). Ia menemukan ayah dan kakak perempuannya dalam posisi tengkurap.
Kadek DAP lalu memberitahu ibunya dan kerabatnya yang lain untuk mengecek.
Saat itu Made S ditemukan dalam kondisi mengenaskan, terdapat luka terbuka pada pergelangan tangan dengan darah yang mengalir di lantai.
Sedangkan Jasad Putu RPD, ditemukan dengan kondisi wajah membiru, dengan tali nilon yang terjerat di lehernya.
Jenazah keduanya pun dibawa ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar dengan ambulans.
Petugas Inafis Polresta Denpasar pun saat itu juga segera ke lokasi untuk melakukan olah TKP.
Petugas menemukan palu dan tali plastik warna coklat, buku diary, dan botol plastik 950 ml diduga berisi cairan HCL.
Sedangkan pemeriksaan dari dokter Forensik RSUP Prof Ngoerah atau RSUP Sanglah dikatakan jasad Putu RPD ditemukan luka memar di bagian wajah, luka lecet digigit semut, keluar darah dari hidung, luka jerat di bagian leher, serta luka memar di bagian perut dan paha.
Sedangkan, jasad Made S, terdapat luka sayatan di bagian pergelangan tangan kiri sedalam delapan cm, mengenai urat nadi dan otot tendon.
Penjelasan Pihak Keluarga
Meski diduga Made S mengakhiri hidup setelah membunuh putrinya, pihak keluarga menyebut alasannya bukan didasari atas kebenciannya pada putrinya.
Hal ini dikatakan oleh paman dari Made S. Ia menjelaskan bahwa Made S merawat Putu RPD yang menderita autis dan lumpuh sejak lahir.
Ia menuturkan bahwa Putu RPD selama hidupnya hanya berbaring di kasur dan tak bisa bicara.
Ia pun dirawat oleh ayahnya, yang mana Putu RPD selama ini harus mengonsumsi obat penenang dan harus mendengarkan lagu ketika tidur agar tenang dan tidak berteriak.
"Kalau dia (Made S), bunuh anaknya seolah-olah benci, tapi kenyataannya tidak seperti itu. Justru saking sayangnya, keponakan saya pingin mengakhiri bareng-bareng. Mungkin di pikirannya kalau dia saja yang meninggal, siapa yang mengurus anaknya. Karena selama ini kan dia yang merawat,"papar pria berinisial S tersebut," jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa keluarganya telah menyimpulkan, bahwa Mase S bunuh diri setelah membunuh putrinya sendiri.
Keluarga bahkan tak bisa memastikan penyebab aksi tragis sekaligus nekat Made S, namun mereka menduga kemungkinan ada tekanan atau beban hidup yang ditanggung dalam mengurus anaknya itu sekian tahun.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |