Senin, 10 April 2023 - 13:39 WIB
Artikel.news, Indramayu - Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial DY asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, ditemukan tewas terpanggang di rumahnya.
Diduga ia tewas setelah membakar dirinya sendiri. Parahnya, ia melakukan aksi itu di depan anaknya.
Peristiwa ini terjadi di Desa Bulak, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Sabtu (8/4/2023), sekitar pukul 09.00 WIB.
Dilansir dari TribunCirebon.com, Senin (10/4/2023), Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar melalui Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Muhammad Hafid Firmansyah membenarkan kejadian tersebut.
Menurut AKP Muhammad Hafid Firmansyah, kejadian berawal saat korban pulang dari Pasar Parean sekitar pukul 08.00 WIB.
"Korban saat itu membawa korek api dan menyalakan korek tersebut di atas kasur kapuk yang diatasnya terdapat 3 bantal dan 2 bantal guling," ujarnya.
Saat itu, aksi korban sempat terlihat oleh anaknya. Lalu, anaknya itu sempat merebut paksa korek api dari tangan ibunya.
"Kondisinya saat itu sudah dinyalakan oleh korban dan api sudah membakar kasur," kata Kasat Reskrim.
Lanjut AKP Muhammad Hafid Firmansyah, korban saat itu menendang anaknya hingga terjatuh ke ruang keluarga sembari menangis.
Anak dari DY itu diketahui juga mengalami luka bakar pada kaki sebelah kiri dalam kejadian itu.
Karena menimbulkan kegaduhan, orang tua korban langsung datang menghampiri.
Karena melihat ada kobaran api dan asap tebal, ia spontan mematikan kilometer listrik dan berteriak kebakaran.
"Tetangga saat itu berdatangan dan membantu memadamkan api di kamar tersebut," ujar dia.
Setelah asap dan api padam mendapati korban sudah terbujur kaku dan gosong.
Kondisinya ketika itu tertidur terlentang di atas kasur yang juga gosong serta mengalami luka bakar serius disekujur tubuhnya.
"Korban saat itu sudah dalam keadaan tidak bernyawa atau meninggal dunia," ujar dia.
Depresi
Alasan DY membakar diri itu diketahui karena mengalami depresi ditinggal suaminya setelah melahirkan.
AKP Muhammad Hafid Firmansyah mengatakan, berdasarkan keterangan keluarga, korban mengalami depresi sudah sekitar 3 tahun lamanya.
"Kejadian itu pasca korban melahirkan dan ditinggalkan oleh mantan suaminya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
AKP Muhammad Hafid Firmansyah menyampaikan, ironisnya, kejadian itu berlangsung di hadapan anaknya.
Anak DY sempat merebut paksa korek api dari genggaman ibunya, namun kondisinya saat itu kasur sudah terbakar.
DY juga menendang anaknya hingga terjatuh ke ruang tengah agar tidak ikut terbakar.
Lanjut AKP Muhammad Hafid Firmansyah, setelah api berhasil dipadamkan, korban sudah meninggal dunia dalam keadaan gosong.
"Keluarga korban memohon untuk dilakukan upaya pemakaman terhadap korban," ujarnya.
Di sisi lain, setelah dilakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP), pihak keluarga tidak menghendaki jenazah korban dilakukan autopsi.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |