Selasa, 28 Februari 2023 - 22:21 WIB
Artikel.news, Bekasi - Yusi (45) dan Heni (48) adalah dua wanita yang ditemukan tewas di dalam rumah kontrakan di Jalan Nusantara RT11/22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Sebelumnya, kedua korban itu berpamitan dari rumahnya hendak pergi mengaji.
Mereka pergi sejak Minggu (26/2/2023) dan hilang, hingga ditemukan pada Senin (27/2/2023) dalam keadaan tidak bernyawa dan dicor.
Menurut salah seorang rekan kedua korban, Nunung (49), Yusi dan Heni sempat mengikuti pengajian sebelum dikabarkan menghilang.
"Kita ngaji bareng juga kok sebelum itu, tidak ada obrolan si Yusi sama Heni mau pergi ke tempat lain," kata Nunung, dikutip dari Wartakotalive.com, Selasa (28/2/2023).
Setelah pengajian selesai kata Nunung, Yesi mengajak dirinya dan Heni untuk makan bakso.
Lokasi rumah makan bakso itu juga tak jauh dari tempat mereka ngaji. Di rumah makan bakso itu Nunung merasa adanya keanehan tehadap Yusi.
Saat itu, Yusi memaksa untuk selfie bersama di rumah makan bakso itu. Hal tersebut, menurutnya berbeda dengan perilakunya sehari-hari.
"Tumbenan dia (Yusi) maksa buat foto, biasanya tidak seperti itu," kelas Nunung.
Setelah selesai menyantap bakso, mereka pun berpamitan ke Nunung.
Bahkan, mereka juga tidak memberitahukan secara pasti tujuan keberangkatannya itu. Yusi dan Heni pun pergi dengan satu motor berboncengan.
"Dari situ kurang tau saya kemana mereka, berdua satu motor," pungkas Nunung.
Hingga akhinya mereka berdua menghilang dan ditemukan keesokan harinya dalam keadaan meninggal dunia.
Heri, suami Yusi menceritakan tentang dirinya mencari hingga menemukan istri dan temannya tewas dicor di bawah tangga rumah kontrakan.
Heri mengungkapkan, sekira pukul 13.00 WIB istrinya pamit untuk mengaji di di Masjid At Taqwa di kawasan Perumahan Harapan Baru Regensi, Kota Bekasi.
Saat itu, korban pergi bersama teman-temannya berempat, yang satu diantaranya merupakan Heni.
Lalu, sekitar pukul 16.00 WIB mereka pergi ke rumah makan bakso.
"Dia (Yusi) kabari saya juga lagi di Masjid mengaji, ada si Heni juga, terus update foto juga pakai gamis warna putih berempat sama temennya," kata Heri, selaku suami Yusi, Selasa (28/2).
Karena tak mengabari, Heri pun khawatir akan keadaan istrinya.
Ia pun menelepon Yusi tetapi tidak dijawab. Bahkan, sang suami sempat mengira istrinya mengalami kecelakaan lalu lintas.
Ia pun berinisiatif mendatangi rumah sakit untuk memeriksanya.
"Saya datangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Cakung, karena saya takutnya istri saya kecelakaan, itu jam 22.00 WIB muter rumah sakit aja, tidak tahunya tidak ada," jelasnya.
Merasa sudah larut, keesokan harinya ia melanjutkan pencariannya.
Sekitar pukul 06.00 WIB, pada Senin (27/2) ia mendatangi kantor polisi.
Heri mendatangi Polsek Cakung dan Polsubsektor di wilayahnya untuk menanyakan keberadaan Yusi.
"Saya datengin Polsek dan pospol Cakung untuk saya tanyakan detail ciri - ciri istri saya, tapi tidak ada info hilang juga bahkan mengetahui," lugasnya.
Merasa upaya yang dilakukannya belum juga membuahkan hasilo, iapun meminta bantuan anaknya.
Saat itu, Heri meminta anaknya untuk mengecek keberadaan Yusi melalui sinyal GPS Maps.
Benar saja, setelah dicek lokasi Yusi berada di kawasan Kavling Nusantara, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Lalu, Heri pun menghubungi keluarga Heni yang saat itu pergi bersama istrinya.
"Pas saya telepon keluarga Heni, katanya Heni juga belum pulang, pas di cek GPS lokasinya ada di Bekasi Utara itu rumah terduga pelaku, sama ternyata posisinya, langsung deh ke lokasi," katanya.
Di hari yang sama, sekitar pukul 15.00 WIB, Heri dan keluarga Heni mendatangi rumah kontrakan yang menjadi titik GPS keberadaan istrinya itu.
Mereka pun memaksa untuk masuk ke dalam rumah, tetapi hal itu tidak diperkenankan.
Hingga akhirnya, Heri bersama petugas Bhabinkamtibmas dan juga pihak Kelurahan setempat mencoba masuk ke dalam rumah tersebut.
"Kalau saya langsung masuk, kena pelanggaran undang-undang saya, terus untuk pastiin ada istri saya, saya cek CCTV di sekitar lokasi, ternyata ada betul istri saya sama Heni naik motor masuk ke rumah ini (terduga pelaku)," imbuhnya.
Hingga malam hari Heri tidak diperkenankan masuk ke dalam rumah. Petugas pun datang sekitar pukul 22.00 WIB dan memaksa masuk ke dalam rumah.
Ia pun memiliki alasan tersendiri masuk ke dalam rumah, karena Heri melihat adukan semen yang ada di halaman rumah kontrakan tersebut.
Dari kecurigaannya itu, ia juga tak melihat akan adanya renovasi yang dilakukan di rumah itu.
"Saya curiga aja ada adukan semen, padahal rumahnya itu juga gak ada yang rusak lagi pengerjaan," tuturnya.
Benar saja, setelah masuk mereka melihat ruang tamu yang sudah penuh dengan darah.
Bahkan, di ruang kamar mereka juga melihat terduga pelaku sedang menyayat saraf nadinya.
"Si terduga pelaku itu lagi nyayat pakai pisau kater, sekarat itu, kayanya sih mau niat bunuh diri setelah kebongkar," tambahnya.
Selain itu, di rumah kontrakan tersebut pihak keluarga korban menemukan kendaraan motor dan gamis putih milik Heni.
Lalu, di bawah tangga di dalam rumah kontrakan, Heri melihat gundukan semen.
Dilansir dari WartaKotalive.com, dari gundukan itu ia juga melihat sehelah pakaian yang dikenakan oleh istrinya.
"Saya lihat itu gundukan semen nya ada gamis istri saya, dan sandal juga, langsung saya pastikan ada istri saya disitu, karena saya tidak kuat," imbuhnya.
"Si terduga pelaku langsung dibawa petugas ke rumah sakit, tapi pas sampai di rumah sakit meninggal," tambahnya.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |