Senin, 05 Desember 2022 - 18:23 WIB
Ilustrasi pencabulan
Artikel.news, Medan - Oknum guru sebuah SMP di Kota Medan, Sumut, harus berurusan dengan polisi lantaran telah mencabuli lima orang siswinya.
Oknum guru PNS yang berinisial LS itu dilaporkan ke Polrestabes Medan, pada Sabtu (3/12/2022).
Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dan saat ini masih dalam penyelidikan.
Ia mengatakan, setelah menerima laporan dari para dari korbannya pihaknya telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi.
"Saksi pelapor sudah kita mintai keterangan. Pemeriksaan para saksi di mulai kemarin, sama nanti di hari Senin besok kita jadwalkan. Untuk terlapor belum kita panggil," kata Fathir, dilansir dari Tribun-medan, Senin (5/12/2022).
Fathir mengungkapkan, selain memeriksa saksi polisi juga telah mendatangi lokasi tempat kejadian dugaan pelecehan tersebut.
"Kita juga sudah melakukan olah TKP," ungkapnya.
Lebih lanjut, dikatannya penyidik kedepannya juga akan memanggil oknum guru olahraga yang diduga melakukan pelecehan terhadap muridnya itu.
"Kalau untuk terlapor pasti akan kita panggil nanti," tuturnya.
Sebelumnya, Seorang guru bidang olahraga di salah satu SMP Negeri Medan berinisial LS diduga melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah murid perempuan.
Atas kejadian ini, sebanyak lima orang diduga korban didampingi keluarga melaporkan guru tersebut ke Polrestabes Medan, Sabtu (3/12/2022).
Orangtua salah satu korban FK menyebut dugaan pelecehan seksual ini terjadi di lingkungan sekolah.
"Kami baru siap membuat laporan ke Polrestabes Medan, nanti mau visum juga,"kata FK, orangtua salah satu korban, Sabtu (3/12/2022).
FK menjelaskan, anaknya yang duduk di kelas 3 SMP berinisial AC (14) mengalami pelecehan seksual diduga diraba-raba dada sambil dipeluk.
Selain itu, korban lainnya juga hampir mengalami hal serupa namun pelecehan belum sampai ke pemerkosaan.
Kejadian ini pun disebut terjadi di beberapa tempat dan waktu diantaranya di ruang baca dan kelas.
Guru SMP Negeri yang disebut berstatus pegawai negeri sipil ini diduga mengancam anak muridnya dengan nilai.
"Jadi nanti ada yang dipeluk sambil diremas, kadang dicolek. Nekan pakai nilai dia ke anak-anak," pungkasnya.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |