Sabtu, 26 November 2022 - 22:16 WIB
Artikel.news, Cianjur - Seorang anak balita (bawah lima tahun) ditemukan selamat di reruntuhan gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022).
Balita itu bernama Salmatul Sahada (4). Saat ditemukan, ia tengah berpelukan dengan dua adiknya yakni Fatihufin (2) dan Zaenal Abidin (1).
Mereka bertiga pun langsung dibawa ke posko layanan psikososial di halaman SDN Sukamaju 2, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Deden (35), sang ayah, menceritakan bagaimana, Salmatul dan adik-adiknya selamat seusai gempa.
"Salma lagi main sama adek-adeknya di dapur sama istri saya juga pas gempa tuh. Kebetulan saya lagi di luar, kerja, pas tau ada gempa saya langsung pulang mencari mereka," ujar Deden saat menceritakannya, yang dikutip dari Tribunjabar.id, Sabtu (26/11/2022).
"Karena pertolongan Allah juga yah, saya mendengar teriakannya, langsung saya cari sumber suaranya. Alhamdulillah ketemu, langsung saya bantu keluar dari reruntuhan," sambungnya.
Deden mengaku bersyukur masih bisa bertemu dengan anak serta istrinya meski rumahnya kini rata dengan tanah.
"Bersyukur masih bisa dipertemukan, sekarang tinggal jalanin aja kedepannya. Enggapapa rumah rusak yang penting bisa bertemu keluarga," ucapnya.
Untuk sementara Deden dan keluarga tinggal di posko pengungsian halaman SDN Sukamaju 2 di Desa Gasol.
Tangis Salmatul Sahada pecah saat proses pergantian perban yang ada di kepalanya oleh tim medis yang menangani.
Akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumah, Salmatul terluka di bagian kepala.
Salmatul yang dipangku oleh ayahnya, Deden terlihat menahan sakit saat proses pergantian perban di kepalanya.
Tak kuat menahan sakit, Salmatul pun menangis kesakitan. Namun Deden berusaha menghiburnya.
Salmatul yang sebelumnya kesakitan, kemudian diam setelah dihibur oleh dua Polwan cantik dari Brimob Pasukan Gegana yang bertugas di posko.
Kedua anggota Polwan menghibur Salmatul dengan mengajaknya bermain masak-masakan dan menyanyi.
"Nanti kita main masak-masakan yak," ujar salah polwan yang bernama Noviasti Rahma.
Hingga Sabtu (26/11), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia sebanyak 318 orang.
“Data terbaru hingga hari ini, Sabtu (26/11), korban jiwa yang meninggal sebanyak 318 orang. Kemudian hasil pencarian hingga pukul 17.00 WIB, ditemukan delapan korban jiwa,” kata Deputi III BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan, dalam konferensi pers daring.
Korban jiwa yang hilang sebanyak 14 korban jiwa. Sementara korban yang mengalami luka sebanyak 7.729 orang yang terdiri dari 595 mengalami luka berat dan 7.134 mengalami luka ringan. Sementara korban luka berat yang dirawat di rumah sakit sebanyak 108 orang.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |