Rabu, 19 Oktober 2022 - 21:08 WIB
Para pelaku perampokan dan pembunuhan pasutri di Kabupaten Banyuasin diamankan tim gabungan Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel.(foto: Sumselupdate.com)
Artikel.news, Banyuasin - Pasangan suami istri (pasutri) di Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, tewas dibunuh oleh sekawanan perampok. Pelakunya berjumlah empat orang. Dua diantaranya adalah ayah dan anak.
Kini, mereka berempat telah diamankan tim gabungan Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel.
Ayah dan anak perampok dan pembunuh pasutri di Banyuasin yakni M Renaldi (39) dan MRA (16), warga Desa Sumber Agung Kecamatan Selak Penuguan, Banyuasin.
M Renaldi dan anaknya MRA nekat melakukan perampokan hingga pembunuhan terhadap Sunardi dan istrinya Sri Narti.
Kedua pasutri tersebut meninggal dunia di dalam rumahnya dengan beberapa luka yang dialami.
M Renaldi dan anaknya tergiur melakukan pembunuhan setelah diajak salah satu otak pelaku bernama Yuda dan Kailani.
Meraka merancang strategi perampokan dan pembunuhan terhadap bos walet tersebut di Rumah Renaldi.
M Renaldi mengaku bahwa ia tidak mengenali korban perampokan yang telah mereka bunuh.
"Saya tidak kenal dengan bapak Sunardi dan istrinya, saya diajak teman saya Yuda," ujarnya, saat press rilis di gedung presisi Polda Sumsel, dilansir dari Sripoku.com, Rabu (19/10/2022).
Ia mengaku Yuda menjanjikan uang cukup besar jika berhasil melalukan perampokan terhadap korban yang habis panen walet.
Karena diajak salah satu pelaku, ayah dan anak tersebut tergiur lalu merancang strategi di rumahnya.
Saat melakukan aksinya, M Renaldi membawa pistol mainan miliknya.
"Pistol itu milik saya, itu hanya pistol mainan," akuinya.
M Renaldi sendiri sendiri berperan mengikat kedua korban dengan tali karena korban mencoba melawan para pelaku.
Sementara itu, MRA yang tak lain merupakan anak dari M Renaldi berperan sebagai orang yang mengantar pelaku Yuda menuju rumah korban.
Setelah mereka berhasil melakukan perampokan terhadap korban, MRA mendapatkan uang sebesar Rp150 ribu.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |