Selasa, 04 Oktober 2022 - 11:19 WIB
Wakapolda Papua, Brigjen Ramdani Hidayat
Artikel.news, Jayapura -- Sebanyak 1.800 personel telah disiapkan oleh Polda Papua untuk membantu KPK jika dibutuhkan dalam menjemput Gubernur Papua Lukas Enembe terkait statusnya sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap.
Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat mengatakan, bahwa pihaknya akan terus bersiaga jika sewaktu-waktu diminta melakukan pengamanan. Sebab, menurut jenderal bintang satu ini bahwa semua daerah tentu sangat mengharapkan keamanan dan jika terjadi sebuah konflik maka tentu harus segera dihentikan.
"Suatu daerah yang mengalami konflik itu semua menginginkan masyarakat dalam keadaan amanlah. Aman nyaman itu terwujud jika aparatnya juga sudah siap semua," ujar Brigjen Ramdani kepada wartawan di Mako Brimob Polda Papua di Jayapura, Senin (3/10/2022).
Dia menyebut bahwa jika saat ini pihaknya telah menyediakan 1.800 personel sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Benar, kita sudah ada 1.800 personel. Jadi kan semua pasti perlu perencanaan. Enggak bisa langsung tiba-tiba kita minta diminta bantuan," katanya
Ramdani menambahkan bahwa pihaknya akan menyampaikan perkembangan pengamanan itu secara terbuka. Sebab, dalam melakukan pengamanan konflik juga butuh persiapan yang matang.
"Kita rencanakan dan kita persiapkan secara matang. Untung ruginya kita sampaikan semua," imbuhnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengarahkan 1.800 personelnya di Papua disiagakan terkait penjemputan Lukas Enembe oleh KPK. Sigit mengatakan pihaknya siap melakukan backup ke KPK jika memang diminta. Sigit juga mengaku jika pihaknya mendukung penuh pemberantasan korupsi.
"Terkait dengan kasus Lukas Enembe. Kami telah menyiapkan 1.800 personel di Papua. Dan kami siap untuk membackup apabila memang KPK meminta. Tentunya kami juga mendukung penuh pemberantasan korupsi," kata Kapolri dalam konferensi di Mabes Polri Jumat 30 September 2022 lalu.
Sekedar diketahui, Gubernur Papua Lukas Enembe terjerat kasus dugaan suap dan gratifikasi APBD Provinsi Papua. PPATK menemukan sejumlah transaksi terkait Lukas Enembe ke sejumlah rekening judi kasino di beberapa negara. Hingga kini, Lukas Enembe masih belum memenuhi panggilan KPK karena alasan sakit.
Laporan | : | Supriadi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |