Kamis, 08 September 2022 - 21:50 WIB
Artikel.news, Malang – Seorang dokter muda berinisial AR (28) ditemukan tewas tergantung di sebuah kamar kos, Jalan Monginsidi, Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Saat ditemukan, polisi langsung menduga bila AR meninggal karena bunuh diri. Sebab, saat itu didapati kain sprei dan sarung yang melilit di lehernya. Jenazah korban juga masih dalam kondisi tergantung.
AR yang merupakan dokter di RSUD Dr Saiful Anwar (RSSA) Malang itu bukan tinggal di tempat kos tersebut. Tempat kejadian perkara (TKP) itu merupakan tempat kos dari HA, yang diketahui merupakan pacar AR. HA juga merupakan dokter dan sama-sama bertugas di RSSA.
”Yang kos di kamar itu juga tidak mengetahui (motifnya). Dia hanya tahu korban sudah dalam keadaan tergantung,” kata Kasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Bayu Febrianto Prayoga seperti dilansir dari Jawa Pos Radar Malang, Kamis (8/9/2022).
Yang jelas, lanjut Bayu, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda luka dari tubuh korban. Karena itu, pihaknya menyimpulkan bila korban melakukan bunuh diri. Selain itu, Bayu juga menyebut bila jajarannya tidak menemukan ada kerusakan di tempat kejadian. Baik itu di kusen, pintu, maupun jendela kamar kos.
Untuk mendalami motif bunuh diri, lanjut dia, polisi mengaku sudah memeriksa sejumlah saksi.
”Tidak ada yang tahu kalau korban mempunyai masalah dengan seseorang atau sedang menunjukkan gelagat berbeda,” jelasnya.
Sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan penyebab pasti korban nekat gantung diri. Bayu juga mengaku dari pihak keluarga belum dimintai keterangan untuk berita acara pemeriksaan (BAP).
”Yang jelas ada masalah pribadi sehingga korban nekat mengakhiri hidupnya,” tambah dia.
Bayu menyebut bila pihak keluarga juga menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Korban juga sudah dimakamkan di kampung halamannya, di Kabupaten Gresik.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Malang, TKP meninggalnya korban masih dipasangi garis polisi. Riska Ramadhani, penjaga kos memastikan bila korban tidak tinggal di sana. Dari keterangan Riska, kamar itu ditinggali dr HA, warga dari Kota Bogor. ”Dia (dr HA) sudah tinggal di sana sejak satu tahun belakangan,” ungkapnya.
Riska mengaku tidak mengetahui secara pasti bagaimana korban meninggal. Sebab, saat kejadian, dirinya berada di bagian belakang rumah kos. Dia hanya tahu bila AR gantung diri. Informasi itu diketahui dari foto yang ditunjukkan polisi kepadanya.
Dia menjelaskan, penghuni rumah kos kebanyakan merupakan pasangan suami istri dan pria-wanita yang belum menikah. Beberapa penghuni kos juga merupakan dokter. Kini, kamar kos tempat bunuh diri korban terkunci dari luar dan dalam.
Sementara itu, Kabag Humas RSSA Malang Donny Iryan mengonfirmasi bila korban memang bekerja di tempatnya. Arief juga tengah menempuh pendidikan dokter spesialis mata.
”Sampai sekarang masih menempuh program pendidikan dokter spesialis (PPDS) di RSSA,” ujarnya,
Dikutip dari laman Prodi Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Mata RSSA Malang, korban diketahui merupakan peserta didik mulai periode Juli 2020. Artinya, sudah menempuh pendidikan selama dua tahun.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |