Selasa, 16 Agustus 2022 - 19:41 WIB
Ferdy Sambo saat menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri.(foto: Merdeka.com)
Artikel.news, Jakarta - Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir , Johnson Panjaitan, mendorong Polri agar membongkar rekam jejak Irjen Ferdy Sambo. Karier Ferdy terbilang moncer lantaran kerap menangani kasus narkotika.
“Tapi bagaimana penanganan (narkotika)-nya? Saya selalu menuduh itu sudah kartel. Itu monster kalau diganggu akan keluar,” kata Johnson dalam diskusi virtual Crosscheck bertajuk ‘Di Balik Aksi Brutal Sang Jenderal: Desas-desus Satgassus', dilansir dari Medcom.id, Selasa (16/8/2022).
Johnson mengatakan, kasus narkoba yang sekadar hitungan gram paling jauh menangkap pengedar dan bandar kecil. Urusannya berbeda bila narkotika mencapai kilogram bahkan ton.
“Itu saya kasih clue-nya, bisa dicek jejak pemberitaannya bagaimana prestasi Ferdy memecahkan kasus besar termasuk narkoba yang luar biasa dan fantastis,” ujar dia.
Menurut Johnson, pembubaran Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Polri ada kaitannya dengan hal tersebut.
Dia mengutip informasi dari ponsel kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak, dan tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Informasi itu berisi kutipan “Kalau ini ke atas, habisi.”
“Nah ke atas itu apa persoalannya? Kalau ke atas itu faktanya sekarang dibubarkan Satgassus,” ujar Johnson.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membubarkan Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Polri yang dipimpin Irjen Ferdy Sambo. Pembubaran itu menyusul ditetapkannya Ferdy sebagai tersangka dalam kasus Brigadir J.
"Artinya sudah tidak ada lagi satgasus Polri," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (11/8/2022).
Penghentian Satgassus diklaim untuk membuat efektivitas kinerja Polri tetap sesuai muruahnya. Sementara itu, kasus pembunuhan Brigadir J yang menjerat Sambo tetap berjalan.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |