Jumat, 20 Mei 2022 - 19:31 WIB
Artikel.news, Makassar - Tersangka utama pembunuhan terhadap pegawai honorer Dinas Perhubungan Makassar Najamuddin Sewang, yaitu Iqbal Asnan, yang merupakan mantan Kepala Satpol PP Makassar, menjanjikan Rp200 juta kepada oknum polisi yang menjadi eksekutor bernama Chaerul.
"Yang dijanjikan Rp200 juta tapi diberikan baru Rp90 juta. Itu diluar Rp20 juta yang diberikan pertama," ujar Kasatreskrim Polrestabes Makassar, Reonald Simanjuntak, dilansir dari SuaraSulsel.id, Jumat (20/5/2022).
Pelaku penembakan terhadap Najamuddin Sewang, cukup lihai dalam menjalankan aksinya. Sambil mengendarai motor, tangan kirinya menembak bahu korban.
Hal tersebut diketahui dari reka adegan pada rekonstruksi kasus yang dilakukan polisi, pada Jumat (20/5/2022). Lokasinya di jalan Danau Tanjung Bunga, Kota Makassar.
Reonald menjelaskan korban sudah dibuntuti dari tempatnya bertugas di Center Point of Indonesia (CPI). Sebelumnya itu, tersangka Asri juga memperlihatkan foto korban ke pelaku penembakan.
Saat berada di pertigaan Masjid Cheng Ho, tersangka Chaerul memepet korban dan melepaskan tembakan. Jaraknya kurang lebih meter.
Pelaku sempat memastikan korban sudah dalam keadaan meninggal. Ia pun kemudian melarikan diri dan sempat mengganti jaket sambil mengendarai motor.
"Tersangka mengikuti dari tempat kerjanya (di CPI). Menembak dari jarak kurang lebih tiga meter, gunakan tangan kiri," sebutnya.
Usai menjalankan aksinya, tersangka Chaerul kembali ke kosnya di belakang Asrama Brimob Pabaeng-baeng. Di sana, ia bertemu dengan tersangka Asri, yang merupakan ajudan pribadi Iqbal.
Asri kemudian menyerahkan uang Rp90 juta ke Chaerul. Uang itu sebagai panjar dari Rp200 juta yang dijanjikan.
Namun polisi hanya menemukan Rp85 juta saat penangkapan. Sisanya sudah dipakai.
Sementara, uang Rp20 juta sebelumnya yang diserahkan Asri ke Sulaiman dipakai untuk membeli motor dan senjata lewat market place secara online. Motor dan senjata itulah yang digunakan pelaku saat menembak.
Rencana pembunuhan terhadap Najamuddin Sewang, sudah direncanakan berbulan-bulan. Para pelaku sudah mengatur strategi sejak bulan Januari 2022.
Menurut Reonald, penembakan direncanakan oleh tersangka Iqbal Asnan. Dia meminta tersangka Sulaiman untuk mencarikan orang yang bisa mengeksekusi korban Najamuddin.
Mereka bertemu dua kali di Balai Kota Makassar. Di tempat itulah rencana pembunuhan mulai dibahas.
Awalnya Iqbal meminta agar Sulaiman yang menghabisi Najamuddin, tapi permintaan itu ditolak. Iqbal kemudian meminta tolong ke Sulaiman agar dicarikan orang lain.
Imbalannya adalah uang Rp20 juta. Dalihnya, uang itu untuk operasional bahan bakar Satpol PP.
"Pertemuan pertama baru berbicara untuk permintaan eksekusi, mencari orang yang berani karena sempat ditolak sama Sulaiman. Akhirnya diminta mencari yang berani. Pertemuan kedua ketemulah tersangka Chaerul yang berani melaksanakan. Baru yang Rp20 juta itu diserahkan. Bukan panjar tapi alasannya untuk operasional," jelas Reonald.
Rekonstruksi kasus ini berlangsung selama dua hari yakni Kamis (19/5) dan Jumat (20/5).
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |