Ahad, 20 Februari 2022 - 18:17 WIB
Artikel.news, Sikka - Rapat Paripurna DPRD Sikka, Nusa Tengga Timur (NTT), dengan agenda penetapan alat kelengkapan dewan (AKD) dan penyampaian penetapan Pokir 2023 berujung ricuh, Kamis (17/2/2022).
Kericuhan tersebut berawal saat Ketua DPRD Sikka Donatus David mengetuk palu untuk menskorsing rapat paripurna.
Usai palu diketuk, salah satu anggota DPRD Sikka dari Fraksi Nasdem, Yosef Nong Soni, tidak menerima dengan pimpinan DPRD yang menutup sidang.
Sebab, Yosef Nong Soni dan beberapa anggota DPRD lainnya masih ingin berbicara. Dia pun berteriak-teriak memprotes keputusan ketua DPRD Sikka. "Kami fraksi lain belum baca kenapa dapat diskors," ujarnya.
Suasana rapat paripurna pun menjadi gaduh saat rapat banyak interupsi dari anggota dewan.
Meski demikian, Ketua DPRD tetap menutup rapat dan langsung keluar dari ruangan bersama Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo dan sejumlah pimpinan OPD.
Bupati pun keluar dari ruang sidang sambil menyebut, "DPRD itu kaya anak kecil saja, sidang juga pake ribut. Dan kalau mereka jago nantang saya, kita duel satu satu," ujarnya sambil angkat tangan mengepal, dilansir dari Sindonews.com, Ahad (20/2/2022).
Pada saat meyeluarkan kalimat itu ada salah satu anggota DPRD yang ada di belakang bupati kembali masuk ke dalam ruangan dan menyampaikan hal tersebut ke anggota DPRD lainnya.
Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Golkar, Gorgonius Nago Bapa, langsung mengamuk karena tersinggung dengan ucapan bupati tersebut. Dia pun hendak keluar ruangan untuk mengejar bupati.
Gorgonius mengatakan, kejadian itu adalah reaksi spontan akibat pernyataan Bupati Sikka yang mengajak anggota DPRD Sikka untuk berkelahi.
“Itu reaksi spontan, saya merasa dilecehkan karena bupati mengajak berhantam DPRD dengan mengepalkan tangan. Forum hari ini (Kamis, 17/2) adalah internal DPRD untuk penetapan AKD sehingga bupati kalau bereaksi itu berlebihan,” kata Gorgonius, dikutip dari Kompas.com, Ahad (20/2).
Sementara itu, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak berniat melecehkan lembaga DPRD atau bahkan mengintervensi proses penetapan alat kelengkapan di lembaga itu.
"Saya hanya ingin menegur salah satu anggota DPRD agar menjaga etika dan wibawa pejabat publik di depan masyarakat, terutama saat melakukan sidang," kata Roberto, Kamis sore. Kejadian nyaris adu jotos antara Bupati Sikka dan Wakil Ketua DPRD Sikka itu terekam video dan beredar di tengah masyarakat.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |