Sabtu, 12 Februari 2022 - 17:39 WIB
Artikel.news, Cilegon - Seorang remaja berinsial T (16) di Kota Clegon, Banten, tertembak senjata api jenis pen gun.
Dia tengah bermain-main dengan senjata yang mirip pulpen tersebut dan tanpa sengaja dirinya tertembak di bagian perut.
Korban T ambruk saat peluru dari senjata tersebut bersarang di perutnya. Dia pun langsung di larikan di RS Krakatau Medika (RSKM) Cilegon.
Untuk masih bisa diselamatkan. Meski kondisi stabil mulai stabil, namun ternyata masalah baru muncul. Hasil pemeriksaan dokter, ternyata T terpapar Covid-19.
Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono mengatakan, kasus ini berawal saat ayah korban yang merupakan anggota Polairud Polda Banten menemukan senjata jenis pen gun saat bertugas di Pelabuhan Merak, Banten.
Menurut Sigit, senjata yang berbentuk seperti pulpen itu kemudian dibawa pulang dan disimpan di atas lemari pendingin.
"Karena ketidaktahuan, karena kelalaian dari si anak yang usianya masih di bawah 17 tahun. Ada benda yang bentuknya seperti pulpen, kemudian ketika benda itu dimainkan, terjadi ledakan, sehingga melukai bagian perut," ungkap Sigit Haryono melalui keterangan tertulis yang dikutip dari Kompas.com, Sabtu (12/2/2022).
Sigit menjelaskan, hasil penyelidikan tim Reserse Kriminal Polres Cilegon disimpulkan bahwa benda yang meledak tersebut adalah senjata api jenis pen gun.
Sebab, saat diperiksa, terdapat selongsong yang tertinggal di dalamnya. Sedangkan proyektilnya berada di bagian perut sang anak.
"Kami identifikasi oleh tim dari Reserse bahwa barang terseut ternyata bisa kita sebut pen gun, kita masih dalami," ujar Sigit.
Saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan Polres Cilegon.
Sejumlah saksi diperiksa, termasuk menunggu kesembuhan korban yang diketahui terpapar Covid-19. Sigit memastikan bahwa kasus ini bukan karena kesengajaan, tetapi karena kelalaian.
"Tidak benar ada anggota kepolisian yang menembak anaknya dengan senpi dinas," kata Sigit.
Laporan | : | Faisal |
Editor | : | Ruslan Amrullah |