Senin, 31 Januari 2022 - 18:19 WIB
Artikel.news, Jakarta - Kementerian Pertahanan akan melanjutkan program Komponen Cadangan (Komcad) yang dimulai sejak 2021.
Berdasarkan hasil pendaftaran dan pelatihan tahun lalu, ada 3.103 anggota yang ditetapkan sebagai Komcad oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
Pada tahun 2022 ini, TNI Angkatan Laut (AL) menyiapkan kuota bagi 500 warga sipil untuk menjadi Komcad.
Dikutip dari akun media sosial TNI AL, Minggu (30/1/2022), informasi ini disampaikan Kepala Staf TNI AL, Laksamana Yudo Margono. "Pada tahun ini, kami dapat jatah untuk 500 orang," ungkap Yudo.
Ia menambahkan, pendaftaran Komcad untuk TNI AL akan dibuka di sejumlah Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal).
Sementara, proses pendidikan bagi peserta Komcad akan dilaksanakan di Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan TNI AL (Kodiklatal) dan Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar).
Menurut Yudo, peserta Komcad TNI AL akan mempelajari pengawakan alutsista. Ia berharap para peserta nantinya akan memiliki kemampuan mengawaki alutsista, baik di laut maupun di udara.
"Kita cari para personel yang bisa mengawaki alutsista baik kapal maupun udara. Nanti sebagian memang untuk mengawaki pasukan marinir," ujar Yudo, dilansir dari IDN Times, Senin (31/1/2022).
Para peserta itu, kata dia, nantinya juga akan menjalani proses pelatihan atau pendidikan di kapal-kapal sipil. Beberapa kapal tersebut seperti kapal tanker, kapal angkut yang mendukung tugas pokok AL dalam operasi gabungan.
"Latihannya kan di kapal perang. Nantinya, dia akan mengawaki kapal sipil sebagai komponen cadangan," katanya.
Kemenhan pada 2022 rencananya membentuk satuan Komcad yang berjumlah total 2.500 orang. Mereka akan bertugas di rayon 1, yakni pulau Jawa, disusul ke rayon 2, 3, 4, dan 5 serta akan membentuk Komcad Matra Laut dan Udara.
Sementara, ketika menetapkan Komcad pada 2021, Presiden Jokowi telah menegaskan bahwa pengerahan Komcad tak bisa sembarangan. Mereka hanya boleh dikerahkan atas persetujuan presiden dan negara dalam kondisi darurat militer.
"Anggota Komcad tetap berprofesi seperti biasa biasa. Masa aktif Komcad pada saat mengikuti pelatihan dan pada saat mobilisasi. Tetapi anggota Komcad harus selalu siaga jika dipanggil negara. Komcad dikerahkan bila negara darurat militer atau keadaan perang," ungkap Jokowi pada Oktober 2021 seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Bagi yang tertarik untuk mengikuti program Komcad di TNI AL maka ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.
Pertama, setiap warga negara dari latar belakang apa pun boleh mengikuti proses seleksi Komcad. Harus berusia 18 tahun hingga 35 tahun.
Kedua, peserta tidak boleh memiliki catatan kriminalitas yang dikeluarkan oleh instansi kepolisian. Ketiga, mereka harus lulus dari proses seleksi yang ketat yang diatur oleh TNI.
Sesuai dengan UU nomor 23 tahun 2019 mengenai Tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara, ada dua seleksi yang harus dilewati yakni seleksi administratif dan kompetisi.
"Seleksi pembentukan calon Komponen Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. seleksi administratif; dan b. seleksi kompetensi," demikian bunyi Pasal 34 UU Nomor 23 Tahun 2019.
Selama masa pelatihan, bila calon anggota Komcad tersebut berprofesi sebagai ASN atau karyawan swasta, akan tetap mendapatkan haknya dari instansi tempat mereka bekerja. Negara juga akan memberikan uang saku, jaminan asuransi dan kebutuhan lainya selama pelatihan.
Sementara, bila anggota Komcad tersebut adalah mahasiswa, maka mereka tetap memperoleh hak mereka sebagai mahasiswa.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |