Sabtu, 16 Oktober 2021 - 22:12 WIB
Gempa dengan kekuatan magnitudo 4,8 mengguncang Bali pada Sabtu (16/10/2021). Gempa ini tergolong lemah, tapi efeknya cukup besar.
Artikel.news, Denpasar - Gempa dengan kekuatan magnitudo 4,8 mengguncang Bali pada Sabtu (16/10/2021). Gempa ini tergolong lemah, tapi efeknya cukup besar. Sejumlah bangunan ambruk, terjadi longsor, beberapa orang mengalami luka berat bahkan ada yag meninggal dunia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata, per artikel ini dibuat, sebanyak satu orang tewas dan tujuh lainnya mengalami luka berat di Karangasem serta dua meninggal dan empat orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan di Bangli.
Dilansir dari Tempo.co, Sabtu (16/10), BPBD Kabupaten Bangli melaporkan sebanyak tiga titik longsor menghadang di jalan menuju lokasi terdampak gempa. Tim SAR memutuskan menggunakan akses Danau Batur untuk proses evakuasi.
Juru bicara BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, baik BPBD Bangli maupun Karangasem masih melakukan pemutakhiran data di lokasi kejadian.
"Masyarakat diimbau untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan," katanya seperti dikutip dari keterangan tertulis yang dipos di laman BNPB.
Sementara itu, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, menjelaskan dampak tak terduga dari gempa Bali ini. Gempa itu terukur berkekuatan Magnitudo 4,8 tapi ternyata menyebabkan kerusakan yang tidak ringan.
Faktor pertama yang menerangkan gempa kecil itu bisa merusak, menurut Daryono, adalah karena kedalaman pusat gempa darat yang tergolong dangkal, yakni 10 kilometer.
Faktor kedua, Daryono menyebut ada sejumlah bangunan yang di bawah standar.
Ketiga, Daryono mengatakan, efek tanah lunak endapan lahar yang mengamplifikasi guncangan gempa yang berpusat di antara dua gunung api, Batur dan Agung, tersebut.
BMKG melaporkan gempa itu dirasakan hingga skala IV MMI, atau mampu membuat jendela dan pintu berderit serta gerabah pecah, di Karangasem, Denpasar, hingga sebagian Lombok.
Dari video yang diunggah di media sosial, guncangan gempa yang bisa dirasakan selama beberapa detik itu membuat sebagian warga di Bali berhamburan ke luar rumah.
Faktor terakhir atau keempat yang memperkuat dampak gempa Bali adalah efek topografi perbukitan pemicu collateral hazard. "Dampak ikutan berupa longsoran dan runtuhan batu," katanya lewat akun media sosial Twitter.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |