Sabtu, 16 Oktober 2021 - 17:51 WIB
Sebanyak 11 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru Cijantung, tewas saat melakukan susur sungai yang merupakan bagian dari kegiatan pramuka pada Jumat (15/10/2021), di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Artikel.news, Ciamis - Sebanyak 11 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru Cijantung, tewas saat melakukan susur sungai yang merupakan bagian dari kegiatan pramuka pada Jumat (15/10/2021), di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis Memet Hikmat menjelaskan, dari keterangan beberapa saksi, 11 korban tersebut tewas akibat tenggelam setelah terbawa arus sungai yang meluap dari arah hulu.
Hasil pendataan, lanjut Memet, semua korban yang terbawa arus sungai ada 21 orang, sebanyak 11 di antaranya meninggal dunia dan sisanya berhasil selamat.
"Kalau korban selamat sempat dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan pertolongan. Kalau korban meninggal sama dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan awal," ujar Memet, dikutip dari Kompas TV, Sabtu (16/10/2021).
Kegiatan yang menewaskan 11 siswa tersebut bermula saat 150 siswa bersama para guru turun ke sungai. Namun, sesampainya di sekolah sekaligus lingkungan pesantren, ternyata masih ada siswa yang belum kembali ke asrama.
Mereka merupakan siswa MTs setingkat SMP yang baru masuk dengan kisaran usia 12 sampai 13 tahun.
Kemudian petugas BPBD bersama Tim SAR gabungan berupaya melakukan pencarian mulai Jumat pukul 13.30 WIB. Korban pertama ditemukan pukul 19.15 WIB. Korban lainnya yang ditemukan hingga pukul 21.00 WIB mencapai 11 orang.
"Iya, pada pukul 20.05 WIB jenazah siswa yang tenggelam sudah ditemukan meninggal 10 orang. Baru sekitar pukul 21.00 WIB lebih ditemukan lagi seorang jadi total 11 orang," ungkap Memet.
Atas kejadian tersebut, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agam (Kemenag) M Ali Ramdhani meminta agar pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler madrasah khususnya yang berisiko tinggi, dilarang.
Ali meminta keamanan dan keselamatan dalam kegiatan pembinaan madrasah harus menjadi perhatian dan prioritas utama.
"Setiap kegiatan pendidikan harus menjamin aspek kesehatan dan keselamatan siswa. Kegiatan ekstra kurikuler yang berisiko tinggi dilarang dan ditiadakan," katanya dilansir dari kemenag.go.id, Sabtu (16/10/2021).
"Saya sudah meminta Kabid Madrasah Kanwil Jabar agar bisa segera melakukan hal tersebut," tambahnya.
Selain itu, Ali juga menyampaikan duka mendalam atas kejadian ini. "Kami sampaikan duka mendalam. Semoga keluarga para siswa tetap tabah dan sabar."
"Para siswa meninggal saat ikut proses pendidikan. Insya Allah mereka syahid," pungkasnya.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyambangi kediaman korban meninggal dunia tragedi susur sungai MTs Harapan Baru Pondok Pesantren Cijantung.
Untuk diketahui, kegiatan susur sungai yang digelar sekolah ini menelan nyawa 11 murid, dan dua di antara korban meninggal dunia berasal dari Kota Depok, Jawa Barat.
Ditemani Wali Kota Depok, Mohammad Idris, sore ini Ridwan Kamil takziah ke kediaman korban atas nama Muhammad Kafka Firmansyah di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
Tak hanya menyampaikan duka yang mendalam, pria yang akrab disapa Kang Emil ini juga memberikan santunan pada keluarga korban sebesar Rp25 juta.
“Selain saya takziah, mengucapkan bela sungkawa, kedua saya juga berikan sedikit santunan dari pribadi Rp 25 juta, mudah-mudahan ini bisa meringanakan,” ujar Kang Emil di lokasi pada wartawan, Sabtu (16/10/2021).
“Saya yakin tidak bisa menggantikan apapun, tapi mudah-mudahan bisa meringankan dari apapun yang dihadapi,” tambahnya.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |