Jumat, 01 Oktober 2021 - 22:13 WIB
Ilustrasi prostitusi anak di bawah umur
Artikel.news, Jakarta - Prostitusi online di apartemen di Pulogebang, Jakarta Timur, dibongkar polisi. Kasus ini terbongkar setelah ibu salah satu korban melihat anaknya ditawarkan di aplikasi MiChat.
Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Pujiyarto mengatakan kasus ini bermula ketika salah korban berusia 17 tahun pergi dari rumah sejak awal September 2021. Sejak saat itu korban tidak pernah mengirimkan kabar kepada pihak keluarga.
"Tapi tanggal 24 September 2021 pelapor ibu kandung korban mengetahui ada akun MiChat yang menawarkan foto anaknya untuk prostitusi di apartemen di Jakarta Timur," kata Pujiyarto, dikutip dari Detik.com, Jumat (1/10/2021).
Ibu korban kemudian segera membuat laporan ke Polda Metro Jaya. Pihak kepolisian pun segera melakukan penyelidikan.
Selanjutnya, polisi menemukan korban di apartemen tersebut pada Rabu (29/9/2021). Polisi menduga korban dieksploitasi secara seksual oleh 2 muncikari yang juga berusia 17 tahun.
"Kita mengamankan anak korban beserta wanita BO yang masih di bawah umur. Serta beberapa orang joki yang menjajakan anak di bawah umur untuk layanan seksual," ujar Pujiyarto.
Polisi pun menangkap dua pelaku mucikari di lokasi. Kedua pria yang menawarkan jasa prostitusi online tersebut juga masih berusia 17 tahun.
Kanit Renakta Kompol Dedi menambahkan, salah satu modus yang dilakukan pelaku dalam menjebak korban adalah mengajak korban untuk dijadikan pacar.
"Jadi modusnya mengajak anak korban untuk menjadi pacar dan mengajak stay di apartemen. Selanjutnya menawarkan wanita BO dengan menggunakan aplikasi media sosial MiChat," terang Dedi.
Selain itu, dia menyebut empat remaja yang menjadi korban prostitusi diketahui disekap hingga dipaksa menjadi pekerja seks komersial (PSK).
"Ceweknya dijual kegadisannya dan disekap untuk jadi PSK," jelas Dedi.
Polisi kini masih menyelidiki lebih lanjut soal praktik prostitusi di lokasi tersebut. Pengelola apartemen pun akan dimintai keterangan oleh polisi.
"Masih kita kembangkan dulu. Nanti pengelolanya kita panggil," ujarnya.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |