Ahad, 22 Agustus 2021 - 22:03 WIB
Artikel.news, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim jika Jakarta sudah berstatus zona hijau Covid-19. Riza menyebut perubahan zona ini seiring dengan percepatan vaksinasi Corona di Ibu Kota sehingga tercipta kekebalan komunitas atau herd immunity.
"Kita bersyukur Jakarta sudah masuk zona hijau dan sudah memenuhi herd immunity," kata Riza di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Minggu (22/8/2021), dikutip dari Detik.com.
Kendati demikian, Riza meminta agar warga tak abai dengan protokol kesehatan Covid-19. Dia mengimbau agar warga menjadikan prokes sebagai kebutuhan sehari-hari.
"Kami minta semua warga tetap disiplin patuh dan taat, tetap berada di rumah sebagai tempat terbaik laksanakan protokol kesehatan 5M secara disiplin dan patuh laksanakan PPKM level 4 dengan penuh rasa tanggung jawab. Jadikan prokes sebagai kebutuhan kita sehari-hari," jelas mantan anggota DPR RI ini.
Dalam kesempatan ini, Riza turut melaporkan capaian program vaksinasi COVID-19 di Jakarta. Sejauh ini warga telah menerima 9,3 juta dosis pertama dan 4,7 juta dosis kedua vaksin Covid-19.
Dari 9,3 juta yang divaksin, Riza mengakui 40 persen diantaranya merupakan warga non DKI. Untuk itu, kini pihaknya merubah target vaksinasi COVID-19 dari sebelumnya 8,8 juta menjadi 11 juta.
Menanggapi klaim ini, pakar bencana yang merupakan guru besar bidang sosiologi bencana dari Universitas Teknologi Nanyang Singapura, Prof Sulfikar Amir, mengatakan, Jakarta kini telah mencapai cakupan vaksinasi Corona tertinggi di Indonesia. Maka, menurutnya wajar jika level PPKM DKI Jakarta diturunkan.
"Jakarta itu sudah berhasil mencapai cakupan vaksin yang paling tinggi di Indonesia. Jadi memang wajar kalau misalnya PPKM di DKI itu bisa diturunkan ke level 3 dan 2," kata Sulfikar Amir kepada wartawan, Minggu (22/8/2021).
Kendati demikian, pakar bencana asal NTU ini mengingatkan agar pemerintah DKI Jakarta berhati-hati dalam memakai istilah herd immunity. Sebab, penggunaan istilah ini bisa misleading.
"Cuma saya ingin beri semacam peringatanlah. Khususnya pernyataan yang menyebut Jakarta sudah memenuhi herd immunity. Karena ini sebenarnya agak misleading karena konsep herd immunity itu sangat kompleks," kata Sulfikar.
"Dan vaksin yang dipakai itu belum menjamin tercapainya herd immunity dengan cakupan yang dicapai Jakarta," sambungnya.
Dia mengingatkan bahwa istilah herd immunity yang dipakai oleh pemerintah DKI Jakarta bisa menjadi jebakan. Pemakaian istilah tersebut bisa membuat DKI Jakarta seolah-olah aman, padahal tidak.
"Ada baiknya pemerintah DKI tidak menggunakan istilah herd immunity karena ini bisa menjadi semacam jebakan. Karena akan mendorong efuoria di masyarakat. Seakan-akan DKI karena sudah mencapai herd immunity itu aman, padahal sebenarnya tidak," jelasnya.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |