Sabtu, 24 April 2021 - 14:00 WIB
Farah Puteri Nahlia
Artikel.news, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Farah Puteri Nahlia meminta Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengevaluasi seluruh alat utama sistem senjata (alutsista) tua yang masih digunakan.
Anggota dewan milenial berusia 25 tahun ini angkat bicara terkait alutsista setelah kejadian kapal selam KRI Nanggala-402 yang dibuat tahun 1980-an hilang kontak di perairan Bali bagian utara, Rabu (21/4/2021).
Farah menilai untuk menghindari musibah serupa, TNI perlu menghentikan sementara pengoperasian kapal selam sejenis yakni KRI Cakra 401, hingga ada kepastian dan kesiapan yang sempurna dari kapal selam tersebut.
“Jangan sampai karena keterbatasan alutsista, penggunaan alutsista yang diduga telah obsolete menghambat tugas-tugas prajurit TNI dan bahkan membahayakan nyawa prajurit," kata Farah Puteri, dilansir dari Industry.co.id, Sabtu (24/4/2021).
Politisi PAN ini menilai kapal buatan tahun 1980-an memang sudah seharusnya diganti dengan yang lebih baru. Karena itu Farah meminta pemerintah memprioritaskan agenda modernisasi alutsista dan mengevaluasi seluruh kegiatan dan penganggaran yang tidak berkaitan dengan tugas utama TNI sebagai alat pertahanan.
"Penguatan modernisasi Alutsista TNI merupakan kebutuhan yang mendesak mengingat kondisi alutsista yang masih terbatas. Terpenting yang harus digarisbawahi dan kita semua harus ingat, alutsista renta harus diremajakan, jangan sampai mengorbankan para prajurit,” ingat Farah.
Selain itu, ia menyampaikan keprihatinan yang mendalam dan memanjatkan doa agar seluruh prajurit TNI yang bertugas di dalam KRI Nanggala 402 segera ditemukan dalam keadaan sehat tanpa kurang satupun. Legislator dapil Jawa Barat IX itu meminta pemerintah memerintahkan seluruh stakeholder terkait untuk bersama-sama TNI mencari keberadaan KRI Nanggala-402.
Farah Puteri adalah anak dari Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Fadil Imran. Meski berdarah Makassar, Farah lahir di Semarang, Jawa tengah, pada 2 Januari 1996.
Ia berhasil duduk di Senayan pada usia 23 tahun, dan menjadikannya satu diantara tiga anggota DPR termuda yang terpilih di usia yang sama. Ia terpilih dari Daerah Pemilihan Jawa Barat IX (meliputi Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Sumedang) dengan perolehan suara terbanyak di dapil-nya yakni sebesar 113.263.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |