Senin, 22 Desember 2025 - 22:54 WIB
Dua petugas pemadam kebakaran (damkar) di Kota Cimahi, Jawa Barat, menjadi “orangtua” dadakan bagi dua siswi kelas XI jurusan Sistem Informasi Jaringan dan Aplikasi (SIJA) SMK Negeri 1 Cimahi.(Foto: Kompas.com)

Artikel.news, Cimahi - Dua petugas pemadam kebakaran (damkar) di Kota Cimahi, Jawa Barat, menjadi “orangtua” dadakan bagi dua siswi kelas XI jurusan Sistem Informasi Jaringan dan Aplikasi (SIJA) SMK Negeri 1 Cimahi.
Salah satu siswi itu adalah Roro Delfina Widiantoro. Orangtuanya berhalangan hadir karena kesibukannya. Sementara rapor harus segera diambil. Roro pun sempat bingung harus bagaimana.
“Kebetulan orangtua saya lagi ada kesibukan, saudara yang lain juga sama. Nah saya bingung mau minta tolong siapa, soalnya kan waktu kelas X itu ambil rapor sendiri,” ujar Roro, dikutip dari Kompas.com, Senin (22/12/2025).
Roro dan temannya pernah menonton video tentang damkar di daerah lain yang bersedia membantu mengambilkan rapor. Dari sinilah muncul ide yang terdengar nekat tapi ternyata masuk akal.
“Setelah nonton video di TikTok itu, akhirnya saya sama teman cari informasi nomor telepon damkar. Sempat kirim DM juga di Instagramnya, ternyata dibalas,” ucap Roro.
Bahkan Roro sempat mempertimbangkan opsi lain, meminta bantuan ojek online. Namun, ia memilih damkar bukan karena tarif, melainkan respons.
“Alhamdulillah bisa diambilkan sama Damkar, soalnya sebelum minta tolong Damkar itu saya sempat kepikiran mau minta tolong Ojol. Tapi akhirnya memilih ke Damkar saja, soalnya direspons cepat,” sebut Roro.
Respons cepat itu kemudian diterjemahkan menjadi aksi nyata. Komandan regu menerjunkan dua personel lengkap dengan seragam.
Mereka datang bukan sebagai simbol otoritas, melainkan sebagai jawaban atas permintaan sederhana seorang pelajar.
Bagi petugas Damkar Cimahi, peristiwa ini bukan kejadian tunggal. Ghufron, salah satu personel, menyebut permintaan serupa datang silih berganti selama masa pengambilan rapor semester ganjil.
“Kalau enggak salah sebelumnya sudah ada 5 orang, sekarang ditambah 2 orang. Ya selama bisa dibantu, kami pasti membantu,” kata Ghufron.
Namun pelayanan ini bukan tanpa saringan. Damkar tak serta-merta menjadi “jasa titip rapor” instan.
“Kita pasti hubungi dulu orangtuanya, terus tanya betul atau enggak, mereka tidak bisa hadir ke sekolah. Kita antisipasi kalau permintaan tolong dari anak itu karena anaknya bermasalah atau ada masalah sama orangtuanya. Kalau sudah aman, baru kita bersedia membantu,” tutur Ghufron.
| Laporan | : | Supri |
| Editor | : | Ruslan Amrullah |