Sabtu, 01 Mei 2021 - 22:31 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan kepada lembaga perbankan syariah di Indonesia untuk lebih banyak menggaet para pelaku UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah).
Artikel.news, Makassar - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan kepada lembaga perbankan syariah di Indonesia untuk lebih banyak menggaet para pelaku UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah).
Makanya, perbankan syariah harus punya produk khusus yang memberikan value atau nilai tambah lebih. Tujuannya agar bisa menggaet banyak nasabah potensial yang mayoritas menetap di daerah dan didominasi oleh pelaku UMKM.
"Kami memberikan sedikit warning (peringatan) karena penduduk kita itu banyak tinggal di daerah dan mayoritas ekonomi kita di dukung oleh UMKM. Nah, sehingga masyarakat kita ini menginginkan adanya produk syariah yang memberikan value pada kita semua," ujar Ketua OJK Wimboh Santoso dalam acara Sarasehan Industri Jasa Keuangan di Makassar, dilansir dari Liputan6.com, Sabtu (1/5/2021).
Wimboh mengatakan, untuk bisa bersaing dengan lembaga perbankan konvensional, perbankan syariah diharuskan mampu menghadirkan produk yang mempunyai value.
Diantaranya dengan menyediakan produk dengan harga terjangkau, lengkap, dan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap setiap nasabah.
"Jadi, bukan hanya produknya syariah. Tapi juga memberikan value," ujarnya.
Untuk itu, dia meminta kepada seluruh lembaga keuangan syariah di Indonesia dapat segera berbenah untuk menghadirkan produk yang memiliki value lebih. Apalagi, persaingan bisnis perbankan tengah menghadapi tekanan akibat dampak pandemi Covid-19.
"Kalau ternyata masyarakat tidak mendapatkan harga murah, tidak mendapatkan layanan yang baik, dan masyarakat juga tidak mendapatkan layanan yang lengkap ini juga berpikir dua kali untuk memilih syariah. Sehingga ini tantangan bagi kita semua," jelas Wimboh.
Laporan | : | Jannah |
Editor | : | Ruslan Amrullah |