Senin, 08 Desember 2025 - 22:20 WIB
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam berbagai organisasi kemahasiswaan menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Mamuju, Senin(8/12/2025).

Artikel.news, Mamuju - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam berbagai organisasi kemahasiswaan menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Mamuju, Senin(8/12/2025).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap dugaan temuan pajak yang dinilai janggal terhadap salah satu wajib pajak di Mamuju.
Dalam aksinya, Ketua HMI Cabang Mamuju Dahril menilai ada keanehan saat salah satu wajib pajak di Mamuju terdapat temuan pajak di tahun 2021 sebesar Rp1 miliar lebih.
"Ada satu wajib pajak yang mengadu ke kami. Mereka kaget tiba-tiba diberikan surat dari pemeriksa pajak bahwa mereka mendapatkan temuan pajak di tahun 2021 sebesar Rp 1.070.000.000," jelas Dahril,
Padahal, lanjut Dahril, wajib pajak tersebut merasa telah rutin melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan.
"Yang kita anggap keliru kenapa teman-teman sampai memberikan denda PPN kepada mereka yang nilainya cukup pantas (sekitar) Rp =500 juta sekian, sedangkan orang ini tidak memungut biaya PPN kepada customer-nya," tegas Dahril.
Ia menambahkan, temuan itu bahkan melebihi modal usaha mereka, dan jika harus dibayar, usaha tersebut terpaksa gulung tikar.
Wajib pajak juga sebelumnya telah melakukan pertemuan dengan pihak KPP Pratama Mamuju, termasuk dengan unsur pimpinan sebanyak dua kali. Sementara dengan pemeriksa pajak sebanyak tiga kali untuk koordinasi dan klarifikasi.
Anehnya, dalam proses tersebut, terjadi perubahan nilai temuan oajak dari awal Rp 1,07 Milliar menjadi Rp900 Juta.
Bahkan pada pertemuan berikutnya, KPP Pratama diklaim memberikan syarat agar nilai yang harus dibayar hanya sisa PPN-nya saja, sementara PPh dianggap sudah tidak ada.
"Setelah kami tabayyun juga dengan teman-teman pegawai pajak, saya lihat ternyata ada proses negosiasi di sini. Berarti ada ruang, saya bilang, kalau memang seperti itu, kenapa tidak dijalankan memang sebagaimana mestinya?" tutup Dahril.
Aksi yang dimulai pukul 10.30 WITA dan mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian itu sempat berlangsung ricuh. Namun, usai menyampaikan aspirasinya, mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.(*)
| Laporan | : | Faisal |
| Editor | : | Ruslan Amrullah |