Senin, 27 Oktober 2025 - 22:20 WIB
Pemerintah Kecamatan Ujung Tanah mengucapkan selamat Hari Sumpah Pemudah 28 Oktober 2025 dengan tema" Pemuda Pemudi Bergerak Indonesia Bersatu", yang diperingati pada Selasa (28/10/2025) besok.

Artikel.news, Makassar - Pemerintah Kecamatan Ujung Tanah mengucapkan selamat Hari Sumpah Pemudah 28 Oktober 2025 dengan tema" Pemuda Pemudi Bergerak Indonesia Bersatu", yang diperingati pada Selasa (28/10/2025) besok.
Puncak Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-97 Tahun 2025 akan digelar Selasa (28/10) malam di Hall Basket, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
Sejak tahun 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda, yaitu hari nasional bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, untuk memperingati peristiwa Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda, yang secara resmi disebut sebagai Keputusan Kongres Pemuda Indonesia adalah ikrar yang diucapkan oleh pemuda-pemudi Indonesia pada 28 Oktober 1928, yang menetapkan jati diri bangsa Indonesia.
Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini merupakan bentuk pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia oleh pemuda dan pemudi di Indonesia dengan pernyataan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.
Pada bulan Oktober 1928, kongres pemuda Indonesia kedua dilaksanakan di tiga lokasi. Sidang pertama diadakan pada tanggal 27 Oktober 1928 di gedung Katholieke Jongelingenbond, dengan harapan agar kongres tersebut dapat mengilhami rasa persatuan.
Sidang kedua membahas isu-isu pendidikan dan diadakan di gedung Oost Java Bioscoop. Sidang ketiga sekaligus terakhir diadakan pada tanggal 28 Oktober di Jalan Kramat Raya Nomor 106, yang merupakan rumah milik Sie Kong Lian.
Acara ini ditutup dengan mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola, dan dinyanyikan oleh putri Haji Agus Salim, Theodora Atia "Dolly" Salim, tetapi dimodifikasi sedikit agar tidak memprovokasi pemerintah kolonial Belanda.
Kongres kemudian ditutup dengan pembacaan ikrar Sumpah Pemuda.
| Laporan | : | Aan |
| Editor | : | Ruslan Amrullah |