Kamis, 04 September 2025 - 22:58 WIB
Aktivis muda asal Indonesia, Abigail Limuria, tampil menjadi narasumber di media internasional seperti Al Jazeera English dan DW News.(Foto: Instagram)
Artikel.news, Jakarta – Aktivis muda asal Indonesia, Abigail Limuria, tampil menjadi narasumber di media internasional seperti Al Jazeera English dan DW News.
Ia membahas demo besar di Indonesia pada akhir Agustus 2025, dan menyuarakan keresahan masyarakat yang merasa suaranya tidak didengar oleh wakil di parlemen.
Sosoknya pun menuai banyak pujian berkat keberanian dan karismanya. Dalam wawancara tersebut, Abigail tampil lugas dan tegas.
Gaya komunikasinya yang sederhana namun penuh makna membuat pernyataannya mudah dipahami, baik oleh audiens nasional maupun internasional. Tak heran, penampilannya langsung viral di media sosial.
Selain dikenal sebagai aktivis, Abigail juga merupakan penulis sekaligus pendidik politik bagi generasi muda Indonesia.
Ia turut mendirikan platform edukasi politik What Is Up Indonesia? (WIUI), yang menyajikan isu-isu nasional dalam bahasa Inggris untuk menjangkau audiens lebih luas, termasuk diaspora Indonesia.
Dilansir dari Malang Terkini, Kamis (4/9/2025), Abigail Limuria lahir di Jakarta pada 10 November 1994.
Ia merupakan aktivis sosial politik, penulis, sekaligus kreator media. Dengan latar belakang pendidikan Media and Cinema Arts di Biola University, Amerika Serikat, Abigail membekali diri dengan kemampuan komunikasi yang membawanya hingga ke panggung global.
Sejak awal kariernya, Abigail konsisten terlibat dalam isu literasi politik. Pada tahun 2020, ia mendirikan WIUI, media independen berbahasa Inggris yang menyajikan politik Indonesia dengan bahasa yang sederhana dan ringkas. WIUI berhasil meraih puluhan ribu pengikut hanya dalam waktu singkat.
Selain WIUI, Abigail juga mendirikan Bijak Memilih, platform yang mendorong literasi politik khususnya untuk pemilih muda. Tujuannya jelas: mencetak generasi yang kritis, cerdas, dan mampu menentukan arah politik bangsa.
Nama Abigail semakin melambung setelah menjadi narasumber Al Jazeera English dan DW News saat gelombang demo besar Indonesia pada Agustus 2025. Dengan kemampuan bahasa Inggris yang fasih, ia menyuarakan keresahan rakyat Indonesia ke audiens global.
Sebelum WIUI, Abigail terlibat di PT Lalita Project Indonesia sejak 2017. Dari sana, ia ikut melahirkan buku Lalita: 51 Cerita Perempuan Hebat Indonesia, yang menyoroti kisah inspiratif tokoh-tokoh perempuan di tanah air.
Selain menulis, Abigail juga aktif sebagai kreator konten, produser film, dan edukator. Ia memanfaatkan berbagai media untuk menyampaikan pesan sosial-politik dengan cara kreatif dan mudah diterima publik.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |