Rabu, 16 Juli 2025 - 22:43 WIB
Audiensi antara Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dan Nihon Suido Consultants, Rabu (16/7/2025), di Kantor Balai Kota Makassar.
Artikel.news, Makassar - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus mendorong penerapan teknologi mutakhir untuk mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah.
Salah satu langkah proaktif itu ditunjukkan melalui audiensi antara Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dan Nihon Suido Consultants, Rabu (16/7/2025), di Kantor Balai Kota Makassar.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Nihon Suido Consultants, Mr Voukushi MA, memaparkan secara detail sistem BLITZ GIS yang mampu memantau kondisi banjir secara real time. Teknologi ini mengintegrasikan data pemetaan, sensor curah hujan, hingga sistem peringatan dini otomatis.
“Sistem ini adalah proyek komprehensif untuk membantu agar bebas dari banjir di masa mendatang,” ujar Voukushi MA di hadapan Wali Kota Munafri.
Menurut Voukushi, BLITZ GIS telah diterapkan di beberapa kota di Jepang dan Asia Tenggara, termasuk Davao, Filipina, yang memiliki karakteristik banjir mirip dengan Makassar.
Sistem tersebut juga dapat terhubung dengan program dukungan teknis dan hibah dari pemerintah Jepang bagi kota-kota yang berkomitmen memperkuat ketahanan bencana.
“Jika Makassar ingin mengikuti program kerja sama dengan pemerintah Jepang, ada beberapa prosedur administrasi dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi lebih dulu,” jelasnya.
Selain pemantauan banjir secara langsung, BLITZ GIS dilengkapi fitur pelaporan kondisi lapangan berbasis peta interaktif yang bisa diakses instansi terkait maupun masyarakat. Dengan demikian, proses pengambilan keputusan dalam keadaan darurat dapat dilakukan secara cepat dan terukur.
Wali Kota Munafri Arifuddin menyambut baik tawaran tersebut. Ia menilai modernisasi sistem pemantauan banjir menjadi kebutuhan mendesak seiring meningkatnya intensitas hujan ekstrem akibat perubahan iklim.
“Kami terbuka terhadap inovasi yang terbukti berhasil di negara lain, apalagi jika bisa memperkuat kapasitas pemerintah kota dalam mengantisipasi banjir secara terpadu,” katanya.
Munafri menegaskan bahwa Pemkot Makassar selama ini telah melakukan berbagai upaya perbaikan infrastruktur drainase, saluran air, serta sistem pembersihan lingkungan secara berkala. Namun, ia mengakui persoalan banjir tetap menjadi perhatian serius.
“Masalah banjir ini memang berkaitan dengan faktor musiman, terutama saat curah hujan tinggi. Tapi kami tidak tinggal diam,” tegas Munafri.
Pertemuan tersebut ditutup dengan kesepakatan untuk menindaklanjuti pembahasan melalui studi teknis lebih rinci dan penyusunan rencana aksi bersama.
Pemkot Makassar menargetkan dalam waktu dekat akan melakukan telaah mendalam mengenai potensi adopsi sistem BLITZ GIS sebagai bagian dari strategi penanggulangan banjir jangka panjang.
Laporan | : | Aan |
Editor | : | Ruslan Amrullah |