Senin, 05 Mei 2025 - 21:50 WIB
Ilustrasi potret kemiskinan di Indonesia.(Foto: Unair)
Artikel.news, Jakarta - Bank Dunia (World Bank) menyatakan bahwa sebanyak 60,3 persen atau sekitar 171,91 juta penduduk Indonesia masuk dalam kategori miskin.
Temuan ini berdasarkan laporan dari Macro Poverty Outlook yang diterbitkan pada 10 April 2025.
Tentu saja hal ini kontras dengan klasifikasi Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah ke atas sejak 2023.
Meskipun Indonesia telah mencapai kemajuan dalam mengurangi kemiskinan, sebagian besar penduduknya masih rentan dalam kemiskinan.
Dilansir dari Kompas.com, Senin (5/5/2025), Bank Dunia telah menetapkan ambang batas kemiskinan negara berpendapatan menengah ke atas dengan pengeluaran sebesar 6,85 dollar AS per kapita per hari atau sekitar Rp115 ribu dengan asumsi kurs Rp16.780.
Sementara dalam laporan tersebut, Bank Dunia mencatat sebanyak 60,3 persen penduduk Indonesia pada 2024 hidup dengan pengeluaran kurang dari 6,85 dollar AS per kapita per hari dalam Purchasing Power Parity (PPP) 2017.
Perhitungan ini berbeda dengan yang dilakukan secara resmi di Indonesia yang menggunakan garis kemiskinan nasional sebesar 2,15 dollar AS per kapita per hari atau sekitar Rp35.700.
Meski demikian, angka ini mengalami penurunan sedikit, dari 61,8 persen pada 2023.
Hal ini menunjukkan, meskipun ada kemajuan ekonomi, manfaatnya belum sepenuhnya dirasakan oleh mayoritas warga, terutama dari kalangan kelas menengah ke bawah.
Laporan | : | Supri |
Editor | : | Ruslan Amrullah |