Sabtu, 25 Januari 2025 - 22:16 WIB
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan saat mengunjungi Pabrik Aqua di Mekarsari, Sukabumi, Jawa Barat. (Foto Istimewa).
Artikel.news, Jakarta -- Konsumsi masyarakat muslim global terus meningkat, menurut laporan State of the Global Islamic Economy Report (SGIER) 2023/2024 yang dirilis oleh Dinar Standard. Konsumsi ini mencakup berbagai industri seperti makanan halal, obat-obatan, kosmetik, fesyen, perjalanan, media, dan lainnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan, menegaskan pentingnya sertifikasi halal bagi produk lokal Indonesia agar dapat bersaing dengan produk luar negeri yang telah bersertifikat halal.
Ia menyatakan bahwa dengan mendorong produk lokal untuk segera mendapatkan sertifikasi halal, industri halal dapat menjadi salah satu pilar utama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Jika seluruh perusahaan di Indonesia mau memfasilitasi dan membantu pembiayaan registrasi sertifikat halal, kami optimis, bahwa industri halal dapat menjadi salah satu pilar utama dalam memacu pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, sesuai dengan yang dicanangkan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto," kata Ahmad Haikal saat mengunjungi Pabrik AQUA di Mekarsari, Sukabumi, Jawa Barat pada Kamis (23/1/2025).
Ahmad Haikal mengungkap bahwa berdasarkan data dari Pew Research Center memprediksi populasi muslim dunia akan mencapai 2,2 miliar jiwa atau 26,5% dari total populasi global.
Indonesia, kata dia, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar kedua di dunia, memiliki jumlah penduduk muslim mencapai 241,7 juta jiwa.
Dengan potensi yang besar ini, menurut dia, peluang pasar domestik dan internasional untuk produk halal semakin terbuka lebar dan menjanjikan.
"Lebih lanjut, penguatan ekosistem industri halal, juga dipastikan akan mewujudkan pemerataan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, serta memperkuat posisi strategis Indonesia dalam perekonomian global," beber Ahmad Haikal.
Lebih jauh, Ahmad Haikal juga mengapresiasi berbagai inisiatif Aqua dalam menjalankan keseluruhan proses produksi halal. Kendati begitu, dia juga mengatakan bahwa berbagai program pemberdayaan yang mampu mendorong pengembangan kapasitas para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat memberdayakan dan menghasilkan dampak positif, termasuk membantu UMKM memenuhi kebutuhan mereka untuk memenuhi standar halal.
“Saya melihat bahwa AQUA bukan sekedar halal tetapi juga thayyib, karena telah konsisten mengalirkan kebaikan bersama Indonesia. Merek dengan logo halal tentunya baik untuk untuk dikonsumsi dan masyarakat tidak perlu ragu," tuturnya.
Ahmad Haikal menyatakan bahwa penguatan ekosistem industri halal akan mewujudkan pemerataan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, serta memperkuat posisi strategis Indonesia dalam perekonomian global.
Dalam kunjungan tersebut, Ahmad mengaku mengamati secara langsung proses produksi AQUA, mulai dari pengambilan bahan baku, produksi hingga distribusi telah memenuhi standar halal sesuai regulasi yang berlaku.
"Kami juga mengapresiasi upaya AQUA dalam mendampingi UMKM binaannya untuk mendapatkan sertifikat halal. Melihat potensi yang besar dari pasar domestik dan internasional, dengan total 66 juta pengusaha di Indonesia, kepatuhan pelaku UMKM untuk menjalankan proses produksi yang tertib halal, tentu akan meningkatkan daya saing produksi dalam negeri di kancah ekonomi global," katanya memungkasi.
Sementara itu, Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia, menyatakan bahwa Aqua telah secara konsisten menghasilkan produk yang mempertimbangkan kualitas, keamanan, dan kehalalan.
“Dalam rangka mewujudkan komitmen tersebut, Aqua menjadikan kehalalan sebagai nilai utama yang melekat dalam setiap tahapan proses kami. Kami terus berupaya menjaga transparansi, inovasi, dan kepatuhan terhadap regulasi halal untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat,” ujar Vera.
Dengan demikian, Aqua memahami bahwa mata pencaharian yang disarankan dalam Islam adalah berwirausaha. Aqua telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Aqua telah secara konsisten membantu UMKM melalui program Damping sebagai mitra strategis pemerintah Indonesia, terutama dalam hal pengembangan SDM.
Sejak 2020, program Damping UMKM bekerja sama dengan Kampus Bisnis Umar Usman untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat nasional melalui program khusus untuk pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, program ini telah menjangkau lebih dari 8.988 orang dan 3.357 UMKM di seluruh Indonesia.
Laporan | : | Annisa Shafaroh |
Editor | : | Ruslan Amrullah |