Rabu, 03 Januari 2024 - 22:39 WIB
Artikel.news, Jakarta - Taipan asal Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil menduduki peringkat pertama sebagai orang terkaya di Indonesia pada awal 2024. Dia adalah Prajogo Pangestu, pengusaha yang memiliki sejumlah bisnis seperti pertambangan, petrokimia, dan agribisnis.
Dikutip dari Databoks, Rabu (3/1/2023), yang melansir data Forbes Real Time Billionaires per Selasa (2/1/2024), Prajogo Pangestu tercatat memiliki kekayaan setara US$54,4 miliar (Rp841,73 triliun), dengan asumsi Rp15.472/US$ per 2 Januari 2024.
Pada peringkat kedua, ada Low Tuck Kwong pemilik perusahaan batu bara PT Bayan Resources, dengan jumlah harta setara US$28,3 miliar (Rp437,88 triliun).
Robert Budi Hartono menempati urutan ketiga dengan total kekayaan US$26,0 miliar (Rp402,3 triliun). Sumber kekayaan Robert Budi Hartono berasal dari Grup Djarum dan BCA.
Forbes selalu memperbarui nilai kekayaan masing-masing individu berdasarkan pergerakkan nilai saham perusahaan publik setiap 5 menit setelah pasar saham dibuka. Sementara, individu dengan sumber kekayaan berasal dari perusahaan privat, total kekayaan mereka diperbarui setiap 24 jam.
Prajogo Pangestu lahir dengan nama Phang Djoen Phen di Sambas, Kalbar, pada 13 Mei 1944). Dia merupakan pendiri Barito Pacific, perusahaan yang bergerak di sektor sumber daya alam yang terdiversifikasi dan terintegrasi.
Prajogo merupakan Taipan Perkayuan terbesar di Indonesia sebelum Krisis Ekonomi 1997. Bisnisnya berawal pada akhir 1970-an di bawah perusahaan Djajanti Timber Group.
Menurut laporan, ia pernah mendapatkan konsesi hutan sebanyak 6 juta hektar lebih. Operasi pemotongan kayu ]nya sekarang jauh lebih kecil dari sebelumnya, tetapi kekayaannya masih tertimbun di Tri Polyta Indonesia Tbk, produsen 'polypropylene' terbesar di Indonesia.
Pada 13 Agustus 2019, Ia dianugerahi Bintang Jasa Utama oleh Presiden Joko Widodo.
Berikut daftar lengkap 10 orang terkaya di Indonesia per Selasa, 2 Januari 2024, versi Forbes:
Prajogo Pangestu: US$54,4 miliar (Rp841,73 triliun)
Low Tuck Kwong: US$28,3 miliar (Rp437,88 triliun)
Robert Budi Hartono: US$26,0 miliar (Rp402,3 triliun)
Michael Hartono: US$24,9 miliar (Rp385,28 triliun)
Sri Prakash Lohia: US$8,7 miliar (Rp134,61 triliun)
Chairul Tanjung: US$5,6 miliar (Rp86,65 triliun)
Dewi Kam: US$4,6 miliar (Rp71,18 triliun)
Lim Hariyanto Wijaya Sarwono: US$4,5 miliar (Rp69,63 triliun)
Djoko Susanto: US$4,4 miliar (Rp68,08 triliun)
Tahir dan keluarga: US$4,4 miliar (Rp68,08 triliun)
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |