Rabu, 09 Agustus 2023 - 14:22 WIB
Artikel.news, Bone - Salah satu upaya SMA Islam Athirah Bone dalam memberikan layanan pembelajaran yang menarik minat siswa adalah dengan mendesain pembelajaran dengan konsep yang menyenangkan. Seperti yang dilakukan oleh salah satu guru SMA Islam Athirah Bone, Kurniahsari Kaimuddin, S.Pd.
Pada pembelajaran Sosiologi hari Senin (7/8/2023), siswa kelas XII IPS Al Hadi mempelajari materi “perubahan sosial”. Namun ada yang menarik dari proses pembelajaran kali ini karena seluruh siswa di kelas ini datang ke kelas alih-lih menggunakan seragam, mereka malah memakai pakaian berkaitan dengan profesi tertentu.
Nampak ada yang memakai kacamata renang, ada yang mengenakan kaos oblong dengan beberapa guratan bekas cat minyak, ada yang menyematkan helm proyek di atas kepala, bahkan ada yang memikul cangkul lengkap dengan topi caping khas petani. Mereka terlihat antusias memasuki kelas Sosiologi di siang itu.
Saat kelas selesai, Ibu Kurni dihampiri oleh tim Website SMA Islam Athirah Bone dan menanyakan proses pembelajaran yang ia desain.
“Mereka baru saja belajar materi perubahan sosial. Memang instruksinya adalah mereka mengenakan pakaian bertema profesi, dimana salah satu perubahan sosial yang terjadi di masyarakat adalah beragamnya profesi yang tersedia saat ini," katanya.
Salah satu siswa Kelas XII IPS Al Hadi, Akhyarul Insan, memilih mengenakan pakaian bak seniman yang berkecimpung dalam bidang seni lukis.
“Saya hari ini mewakili pekerja seni, makanya saya memakai pakaian seperti ini, lengkap dengan kanvas dan cat minyak.”, ujarnya seraya menunjukkan pakaian yang ia kenakan.
Lain lagi dengan yang diungkapkan oleh Athirah Azzahra, siswi yang mengenakan pakaian petani, “Saya memilih berpakaian petani karena profesi ini sering dilupakan oleh orang banyak, terutama generasi muda. Padahal perannya sangat vital dalam menunjang kehidupan kita. Coba bayangkan bagaimana kalau sudah tidak ada lagi yang ingin menjadi petani?," ujarnya.
Andi Maulidia ketika ditanya alasannya memilih pakaian hakim, ia menyampaikan “Ini adalah cita-cita saya, makanya ketika diminta cosplay (costume-play) profesi, saya memakai pakaian hakim. Semoga kelak bisa menjadi hakim beneran”, ujarnya sambil tertawa.
Ketika ditanya terkait kesan mereka selama proses pembelajaran, beberapa mengaku sangat bersemangat karena bisa tampil beda seperti hari biasanya.
“Selain melatih kepercayaan diri, kami juga bisa lebih mendalami materi perubahan sosial ini. Contohnya dalam bidang pekerjaan, ada beberapa profesi baru yang muncul yang mungkin diawali dari sekedar hobi seperti dubber, content creator, food-blogger, beauty blogger, dan lain-lain. Namun ternyata pekerjaan ini juga cukup menjanjikan dari sisi pendapatan. Dan semua itu bisa terjadi akibat perubahan pola pikir, kondisi geografis, maupun gaya hidup. Kita tidak bisa menghindari kondisi yang ada, justru kita yang harus adaptif dalam perubahan tersebut”, timpal Alfian Afifi, siswa yang juga merasa sangat bersemangat mengikuti kelas Sosiologi kali ini.(Eva Rukmana-Athirah Bone)
Laporan | : | Aan |
Editor | : | Ruslan Amrullah |