Rabu, 26 Juli 2023 - 18:29 WIB
Universitas Hasanuddin (Unhas) tak henti-hentinya untuk terus berkomitmen dalam memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan. Baru-baru ini universitas ternama di Indonesia Timur itu telah menghadirkan kegiatan pengabdian masyarakat yang begitu inspiratif.
Artikel.news, Makassar -- Universitas Hasanuddin (Unhas) tak henti-hentinya untuk terus berkomitmen dalam memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan. Baru-baru ini universitas ternama di Indonesia Timur itu telah menghadirkan kegiatan pengabdian masyarakat yang begitu inspiratif.
Seperti halnya pada kegiatan yang digelar di Sekolah Dasar (SD) Islam Impian Makassar. Sekolah informal yang dijalankan oleh dosen-dosen Unhas itu menggratiskan biaya bagi anak-anak kurang mampu agar bisa mengenyam dunia pendidikan. Sekolah itu pun saat ini menjadi sorotan dalam kegiatan percontohan lingkungan belajar optimal.
Ketua Tim Dosen Unhas, Andi Karina Deapati mengatakan, kegiatan yang digelar itu merupakan sebuah komitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas tanpa memandang latar belakang ekonomi siswa.
“Keterbatasan sumber daya tidak menjadi penghalang dalam mewujudkan lingkungan yang nyaman dan mendukung proses belajar mengajar,” ungkap Andi Karina dalam keterangannya pada Rabu (26/7/2023).
Andi Karina yang telah lama aktif di bidang kerelawanan itu menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan sinergi antara dosen-dosen berpengalaman dari latar belakang pendidikan. Mulai dari latar bekalang arsitektur, desain interior, dan psikologi.
“Kegiatan ini juga dilakukan dengan adanya sinergitas berbagai dosen di Unhas yang latar belakangnya beda-beda,” katanya
Dosen Arsitektur ini membeberkan bahwa kegiatan yang dimulai pada bulan Maret 2023 itu telah melibatkan hampir seluruh siswa SD Islam Impian. Mulai dari para pengajar, dan ketua Yayasan Smart Home yang menaungi sekolah tersebut.
Adapun tujuannya, untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal, kegiatan diawali dengan serangkaian pembekalan materi psikologi anak bagi para pengajar.
“Kegiatan juga melibatkan seluruh siswa SD Islam Impian dan para pengajarnya. Tujuannya menciptakan lingkungan belajar yang optimal untuk anak-anak. Karena dalam materi yang diberikan juga ada psikologi anak,” ungkapnya
Adapun dosen psikologi yang terlibat dalam proyek ini, kata Andi Karina, yakni Ibu Dosen Elvita Bellani, yang juga menjabat sebagai Ketua Pusat Bimbingan dan Konseling Universitas Hasanuddin.
“Dengan keahliannya dalam bidang psikologi, beliau memberikan wawasan mendalam tentang karakteristik dan kebutuhan psikologis anak-anak,” katanya
Andi Karina mengungkap bahwa kegiatan tersebut nantinya akan membantu para pengajar memahami beragam pola pikir dan emosi siswa. Sehingga, mereka dapat merancang pendekatan pembelajaran yang lebih terarah dan mendukung perkembangan holistik para siswa.
“Dengan adanya kegiatan pembekalan psikologi anak ini tentu juga akan membantu para tim pengajar memahami beragam pola pikir dan emosi siswa,” ungkapnya
“Darisitu mereka dapat merancang pendekatan pembelajaran yang lebih terarah dan mendukung perkembangan holistik para siswa,” sambungnya.
Tak hanya pembakalan psikologi, kata Andi Karina, percontohan lingkungan belajar optimal juga mengadakan diskusi arsitektur bersama guru-guru dan ketua yayasan. Dalam hal ini melibatkan praktisi sekaligus pengajar arsitektur Unhas yakni Muhammad Taufik Ishak dan Yusaumi Ramadhanti.
“Ada juga diskusi arsitektur yang diberikan dalam kegiatan ini yang melibatkan pakarnya. Hal itu bertujuan untuk mencoba menggali ide-ide kreatif guna memaksimalkan potensi ruang belajar,” katanya
“Pengalaman praktisi dan pengajar diskusi ini tentu akan membawa perspektif yang berharga dalam mendesain ruang belajar yang estetis, fungsional, dan memenuhi standar arsitektural, salah satunya dalam aspek sirkulasi udara dan pencahayaan,” sambung Andi Karina menjelaskan
Andi Karina menyebut, bahwa dengan adanya materi diskusi arsitektur ini tentu sangatlah penting untuk
memastikan siswa dapat nyaman belajar dan mencegah kelelahan mata.
Olehnya itu, menurut dia, dilakukan optimalisasi penggunaan jendela dan pengecatan ruang belajar dengan warna cerah yang tidak mengganggu konsentrasi siswa.
Kemudian, kata dia, penggunaan warna yang tepat dan penataan ruang yang bijaksana menjadi fokus dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi siswa. Ditambah, adanya lingkungan yang sejuk dan segar dapat meningkatkan konsentrasi dan semangat belajar siswa.
“Jadi setelah berbulan-bulan kerja keras dan kolaborasi antar disiplin ilmu, pada tanggal 18 Juli 2023, percontohan ini mencapai puncaknya dengan peresmian ruang belajar yang telah dioptimalisasi,” ungkap Andi Karina
“Adapun acara peresmian yang masih dalam suasana tahun ajaran baru ini dihadiri oleh seluruh pihak terkait. Suasana haru dan bangga terpancar dari wajah para siswa ketika memasuki ruang-ruang kelas baru mereka. Warna-warni ceria dan gambar-gambar yang menarik membangkitkan semangat belajar siswa untuk berkreasi dan berimajinasi tanpa batas,” imbuhnya
Lebih lanjut, Andi Karina Deapati menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.
Dia pun berharap percontohan lingkungan belajar optimal ini dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah informal lainnya untuk terus berinovasi dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
“Kami berharap, percontohan lingkungan belajar optimal ini dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah informal lainnya untuk terus berinovasi dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Melalui kolaborasi, kita bisa mencetak generasi penerus bangsa yang unggul, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” harap Andi Karina
Dia juga menyebut, kegiatan ini tidak hanya berdampak positif pada sekolah dan siswa, tetapi juga memberikan manfaat bagi dosen-dosen yang terlibat.
Kendati demikian, melalui pengalaman langsung ini, para dosen dapat melihat dampak nyata dari pengetahuan dan keahlian mereka dalam menciptakan perubahan yang positif bagi masyarakat.
‘Diharapkan bahwa keberhasilan kegiatan ini akan menginspirasi para pengambil kebijakan pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya untuk semakin memperhatikan pentingnya lingkungan belajar yang mendukung bagi perkembangan siswa,” ucapnya
Andi Karina juga mengungkap bahwa SD Islam Impian telah membuktikan bahwa lingkungan belajar yang baik tidak selalu bergantung pada besar biaya investasi, melainkan pada komitmen dan kreativitas dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.
“Kolaborasi antara universitas, sekolah, dan masyarakat dapat menjadi kekuatan besar dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas dan inklusif bagi generasi penerus bangsa,” tuturnya
“Semoga keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah informal untuk terus berinovasi dan memberikan pendidikan berkualitas bagi anak-anak Indonesia tanpa terkecuali, serta agar semangat inovasi dan kolaborasi seperti ini terus tumbuh dan menyebar ke seluruh penjuru negeri,” terang Andi Karina
Laporan | : | Andi Karina Deapati |
Editor | : | Ruslan Amrullah |