Jumat, 21 Juli 2023 - 22:56 WIB
Miliarder India Mukesh Ambani.(Foto: AFP)
Artikel.news, Makassar -- Menjadi pemilik klub olahraga saat ini sudah menjadi simbol bahwa seseorang itu memiliki kekayaan fantastis alias tajir melintir.
Dikutip dari Bisnis.com, Jumat (21/7/2023), yang melansir data yang diterbitkan Forbes, berikut 10 daftar pemilik klub olahraga terkaya di dunia:
1. Mukesh Ambani (Mumbai Indians)
Mukesh Ambani memiliki kekayaan mencapai US$83,4 miliar. Pria asal India itu mengantongi penghasilan dari perusahaan konglomerat India Reliaance Industries dengan pendapatan tahunan mencapai US$104 miliar.
Ambani menjadi pemilik klub Liga Premier India, Mumbai Indians sebagai waralaba olahraga kriket paling berharga di India yang bernilai sampai US$1,3 miliar.
Reliance sendiri baru-baru ini membeli Mumbai Indians pada inagurasi Liga Premier Wanita dan memiliki tim kriket di Afrika Selatan dan Uni Emirat Arab.
2. Steve Ballmer (Los Angeles Clippers)
Mantan CEO Microsoft Steve Ballmer memiliki kekayaan hingga US$80,7 miliar yang diperoleh dari menjadi bos di Microsoft, dan telah membeli klub basket Los Angeles Clippers senilai US$2 miliar pada 2014 silam.
Ia berencana selanjutnya akan menginvestasikan US$2 miliar lagi untuk membangun arena khusus timnya di Inglewood, California.
3. Rob Walton (Denver Broncos)
Pada Juni, Rob Walton dengan kekayaan mencapai US$57,6 miliar, melalui Walmart membeli klub American Football, Denver Broncos, senilai US$4,65 miliar.
4. Francois Pinault dan Keluarga (Stade Rennais F.C.)
Francois Pinault merupakan pemegang saham terbesar Guccic Croup dan memiliki kekayaan mencapai US$40,1 miliar.
Setahun sebelum menjadi pemegang saham pengendali Gucci pada 1999, pengusaha barang mewah Pinault membeli klub bola Liga 1 Prancis Stade Rennais FC. Klab itu hanya pernah menyentuh juara hingga posisi ketiga.
5. Mark Mateschitz (New York Red Bulls, Red Bull Racing, dan RB Leipzig)
Mark Mateschitz, anak dari sang founder merek Red Bull Dietrich Mateschitz, yang baru berusia 30 tahun ini memiliki 49 persen kepemilikan di Red Bull.
Melalui perusahaannya, Pria asal Austria itu juga memiliki saham di New York Red Bulls, Red Bull Racing, dan RB Leipzig serta dua tim balap Formula 1, Red Bull Racing dan Scuderia AlphaTauri.
6. James Ratcliffe (OGC Nice)
Pria asal Inggris Raya, James Ratcliffe melalui perusahaan kimia konglomerat INEOS menjadi pemilik saham pengendali di klub bola Liga 1 Prancis OGC Nice pada 2019.
Jika rencananya mengejar kepemilikan di Manchester United terlaksana, sesuai aturan UEFA, ia harus melepas kepemilikan dari klub bola Prancis itu.
7. Masayoshi Son (Fukuoka SoftBank Hawks)
Masayoshi asal Jepang ini yang membangun SoftBank Group menjadi perusahaan telekomunikasi dan berinvestasi besar-besaran ke klub baseball Fukuoka SoftBank Hawks,yang sukses melewati tujuh kejuaraan meraih empat kemenangan pada 2017-2020.
Maayoshi juga memiliki saham di klub Inter Miami CF sebelum kemudian melepasnya pada 2021.
8. David Tepper (Carolina Panthers, Charlotte FC)
Pria dengan kekayaan senilai US$18 miliar asal Amerika Serikat ini pernah menjadi Kepala Divisi junk-bond di Goldman Sachs, dan kemudian mendirikan Appaloosa Management pada tahun 1993 dan membangunnya hingga memiliki aset hingga US$20 miliar.
Pada 2018, dia membeli Panthers seharga US$2,3 miliar, dan sejak itu dia sudah mengganti manajer umum dan dua pelatih kepala.
9. Daniel Gilbert (Cleveland Cavaliers)
Salah satu pendiri Quicken Loans dan StockX yang sempat memiliki kekayaan hingga UUS$51,9 miliar pada tahun 2021 itu kini memiliki kekayaan US$18 miliar. Meski kekayaannya turun, investasinya di Cavaliers terus meroket.
Dia membayar US$375 juta pada tahun 2005 untuk franchise klub olahraga tersebut, yang sekarang bernilai US$2,05 miliar.
10. Steve Cohen (New York Mets)
Pria asal AS dengan kekayaan US$17,5 miliar itu sebelumnya dikenal sebagai seorang trader sukses di Wall Street, meskipun kontroversial.
Menurut data dari LCH Investments, Point72 Asset Management, firma hedge fund dengan aset senilai US$27 miliar miliknya yang mulai mengelola modal luar pada tahun 2018 itu, dilaporkan menghasilkan keuntungan lebih dari US$2,4 miliar bagi investor tahun lalu di tengah pasar yang sulit.
(Foto: AFP)
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |