Ahad, 26 Maret 2023 - 21:10 WIB
Penyanyi dangdut Famela Safitri.(Foto: Instagram)
Artikel.news, Jakarta - Belakangan ini viral ada seorang artis berinisial P terlibat dalam kasus pencucian uang.
Nama penyanyi dangdut Pamela Safitri pun disebut-sebut sebagai orang yang dimaksud dalam pencucian uang tersebut.
Hal ini sontak membuat Pamela Safitri kaget dengan tuduhkan yang dialamatkan kepada dirinya.
Padahal ia mengaku baru pulang dari Singapura.
"Aku heran kenapa ditujukan ke aku, kaget juga kalau orang nunjuk ke aku," ujar Pamela, dilansir dari TribunJambi.com, Ahad (26/3/2023).
Ia mengaku heran karena banyak warganet yang men-tag namanya di media sosial.
Hingga Pamela mengaku bahwa banyak orang yang berfikiran negatif kepada dirinya.
"Tapi lihat aja lah nanti kedepannya," ujar perempuan berusia 30 tahun ini.
Baginya, artis yang berinisial P itu sangat banyak di dunia Entertaiment.
"Nama inisial P itu banyak banget, jadi bukan Pamela aja. Jadi liat aja pembuktiannya nanti," jelasnya.
Menurutnya, kekayaan yang ia miliki merupakan hasil kerja kerasnya selama ini.
"Ya dari syuting juga, dari nyanyi juga, DJ juga. Itu kan hasil kerja keras aku dari umur 16 tahun aku nyanyi, jadi memang aku bener kerja keras," jelas Pamela.
Sementara terkait pencucian uang tersebut, Disebutkan nilainya sebesar Rp4,4 Triliun.
Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus, mengungkapkan ciri-ciri artis inisial P tersebut.
Pertama, sang artis ternyata adalah seorang perempuan, Iskandar menyebutnya dengan panggilan 'mba'.
"Kami harapkan mba inisial P tidak lagi meneruskan pola-pola (endorse) demikian, supaya tidak sukses orang-orang jahat ini mencuci uang hitamnya menjadi putih," jelasnya, dilansir dari kanal YouTube Cumicumi, Jum'at (24/3/2023).
Kedua, artis inisial P tersebut disebut mengelola bisnis skincare, pusat kebugaran atau kesehatan, bisnis butik, hingga pet shop.
Iskandar menyebut kalau pertumbuhan drastis bisnis skin care yang melibatkan artis inisial P dimulai sejak 2019.
Ketiga, sang artis menggunakan pola endorse untuk melancarkan bisnis hitam tersebut.
Laporan | : | Cullank |
Editor | : | Ruslan Amrullah |