Senin, 20 Maret 2023 - 20:41 WIB
Usianya baru 20 tahun, namun Salsabilla Aulia Fitri sudah menyelesaikan kuliahnya di Departemen Teknik Sistem Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.(Istimewa)
Artikel.news, Surabaya - Usianya baru 20 tahun, namun Salsabilla Aulia Fitri sudah menyelesaikan kuliahnya di Departemen Teknik Sistem Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Salsabila pun berhak menyandang titel sarjana teknik atau ST di belakang namanya.
Ia dinobatkan menjadi wisudawan termuda pada gelaran Wisuda ke-127 ITS. Salsabila diwisuda saat baru menginjak usia 20 tahun 3 bulan.
Mengantongi gelar sarjana di usia 20 tahun salah satunya karena Salsa merupakan jebolan pendidikan akselerasi semasa di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Hal ini yang menjadi salah satu alasan bagi Salsa untuk melanjutkan ambisi prestatifnya. yakni lulus 3,5 tahun pada jenjang sarjana.
“Bagi saya, usia muda bukan merupakan pemicu rintangan yang muncul, karena semua orang merupakan first timer di aspeknya masing-masing,” tutur putri dari Mohammad Yusuf dan Tri Rejeki ini, dalam keterangan tertulis ITS yang dilansir dari Medcom.id, Senin (20/3/2023).
Salsa pun membagikan resep kelancaran studinya selama di bangku kuliah juga, yakni memiliki manajemen waktu yang baik. Manajemen waktu ini ia terapkan, karena kegiatan Salsa tak hanya kuliah semata, melainkan juga bergabung dengan sejumlah organisasi.
Di antaranya organisasi seperti tim robot underwater Banyubramanta dan National Association of Corrosion Engineers (NACE) Student Chapter ITS.
“Tak kalah penting, pengalaman magang juga banyak saya ikuti untuk memperkuat kompetensi diri,” ungkap penghobi traveling ini.
Mahasiswi kelahiran Kediri, 22 Desember 2022 yang juga pernah mengikuti Istanbul Youth Summit 2022 ini juga membagikan pengalaman berkesannya sebagai anggota tim robot Banyubramanta. Yakni penghargaan tim yang diraih pada kompetisi Wonderful Indonesia Robot Challenge (WIRC) 2021 dan Technogine 2020.
Semasa mahasiswa baru, menurutnya, bidang ilmu perkapalan telah menjadi program studi impiannya. Lahir dan besar di lingkungan yang melek akan kemaritiman, membuat Salsa yakin bahwa kontribusi generasi muda dalam dunia maritim juga sangat diperlukan. Karena itu, setelah lulus nantinya Salsa juga ingin berkarier sesuai dengan kompetensi dan pengalamannya selama ini.
Latar belakang tersebut sejalan dengan judul Tugas Akhir (TA) yang diangkatnya yaitu Optimasi Pemilihan Propeller Akibat Penggantian Mesin Induk Kapal Dharma Rucitra 3. Salsa mengatakan, topik ini diangkat berdasarkan studi kasus nyata milik perusahaan kapal tersebut.
Dalam kasusnya, kapal tersebut mulanya mengalami insiden hampir tenggelam di dekat pelabuhan. Namun karena adanya urgensi agar kapal segera dioperasikan, penggantian mesin berupa optimasi propeller dengan mesin baru perlu dilakukan.
Gadis asal Sidoarjo ini mengungkapkan, sejauh mana ia berkarya, urusan akademik tetap menjadi prioritas utamanya. Prinsip inilah yang mengantarkannya meraih predikat memuaskan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,56.
“Jika ada keinginan, selalu yakin pasti bisa terjadi atas seizin Allah, yang terpenting bagi kita adalah senantiasa berdoa dan berusaha,” terangnya.
Walaupun terbilang cepat dan penuh prestasi, perjalanan studi wisudawan termuda ini juga selalu menemukan rintangan yang harus dihadapi. Namun, Salsa selalu percaya bahwa kesempatan tidak mungkin datang kedua kalinya.
Itulah yang membuatnya tidak menyerah untuk berkarya di tengah kesibukan kuliah yang padat. “Pengalaman itu mahal, jadi sebisa mungkin jangan lewatkan jika ada kesempatan yang datang,” pungkasnya.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |