Kamis, 02 Februari 2023 - 22:50 WIB
Fashion & beauty influencer Thea Bernice.(Twitter)
Artikel.news, Jakarta - Di era digital saat ini, penggunaan jasa influencer menjadi salah satu strategi marketing yang dilakukan banyak bisnis.
Berbagai bisnis menginvestasikan banyak waktu dan biaya untuk meraih lebih banyak konsumen melalui jasa influencer.
Strategi marketing melalui influencer dinilai lebih personal, sehingga lebih efektif untuk meyakinkan konsumen.
Hal itu berdampak besar, karena para influencer tersebut dapat mengubah cara pandang banyak orang terhadap tren bisnis dan brand.
Thea Bernice, seorang fashion & beauty influencer di Indonesia mengemukakan, saat ini banyak followers di media sosial mengandalkan review produk oleh influencer yang mereka percaya sebelum membeli produk tersebut.
"Jadi, para influencer harus jujur dalam melakukan review atau endorsement produk yang mereka promosikan,” ujar Thea Bernice, seperti dikutip dari jpnn.com, Kamis (2/2/2023).
Menurut influencer cantik ini, popularitas merupakan salah satu kekuatan yang sangat berpengaruh terhadap konsumen.
Jika melakukan review yang tidak jujur, maka akan banyak konsumen yang dirugikan, terutama jika produk tidak sesuai ekspektasi konsumen.
Hal itu pun juga dapat menghilangkan kepercayaan konsumen terhadap influencer, sehingga berakibat menurunnya kredibilitas influencer tersebut.
“Jangan sampai hanya demi keuntungan semata, para influencer jadi merugikan banyak konsumen yang sudah menaruh kepercayaan pada mereka. Lagi pula kalau review-nya jujur dan produknya memang berkualitas, justru akan semakin meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap influencer,” tutur Thea.
Dia merupakan salah seorang influencer asal Indonesia yang berfokus di bidang fashion & beauty.
Sejak 2016, nama Thea mulai besar di media sosial Instagram dan kini telah berhasil memiliki lebih dari 682 ribu pengikut.
Dia pun sudah memasuki berbagai platform media sosial lainnya seperti TikTok dan YouTube.
Thea mengungkapkan bahwa dirinya selalu mengutamakan kualitas produk. Makanya, perlu dilakukan review yang jujur.
Baginya, kepuasan konsumen terhadap produk lebih penting daripada keuntungan semata.
“Kualitas produk itu nomor satu, jadi aku akan mencoba atau mengonsumsi produknya terlebih dahulu. Apabila berhasil dan sudah dipastikan kualitasnya sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh pihak brand, maka endorsement akan berjalan," imbuh dia.
Namun, tambah Thea, apabila gagal, maka uang akan dikembalikan 100 persen kepada brand tersebut.
Wanita berusia 21 tahun ini mengakui bahwa setiap harinya ada puluhan brand yang menawarkan kerja sama.
Dia biasanya menolak lebih dari 50 persen brand yang masuk tersebut karena tidak sesuai dengan personal branding-nya yang mengutamakan kualitas produk.
Ke depannya, Thea berharap para influencer di media sosial bisa tetap amanah dalam memanfaatkan popularitasnya.
Yaitu mengutamakan kualitas produk dan review yang jujur agar tidak ada pihak yang dirugikan pada akhirnya.
Laporan | : | Cullank |
Editor | : | Ruslan Amrullah |