Rabu, 07 Desember 2022 - 18:47 WIB
Artikel.news, Siberia - Beberapa waktu lalu, dunia dihebohkan dengan kabar ditemukannya sebuah virus yang disebut Virus Zombieâ. Virus tersebut diketahui berusia ribuan tahun dan berada di bawah suhu 0 derajat celcius.
Virus tersebut ditemukan oleh para peneliti di Permafrost, Siberia, Rusia.
Ketika mendengar virus ini, banyak orang yang khawatir virus tersebut sama seperti di film Zombie.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan di BioRxiv, peneliti telah menghidupkan kembali dan mengelompokkan 13 patogen berusia lebih dari 48.500 tahun yang diberi nama Virus Zombieâ. Meski namanya membuat banyak orang khawatir, itu hanya sekadar sebutan saja.
Dilansir dari HaiBunda.com, Rabu (7/12/2022), Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, menyampaikan bahwa Virus Zombieâ hanya istilah yang mereka gunakan karena virus ini bisa hidup di dalam bekuan es selama ribuan bahkan ratusan ribu tahun.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa penamaan patogen virus, bakteri, maupun jamur memiliki standar penamaan secara internasional seperti halnya dengan SARS-CoV-2, penyebab pandemi COVID-19.
âJadi, virus zombie ini virusnya real, tapi istilahnya terlalu membuat orang jadi berasosiasinya ke arah menakutkan walaupun belum tentu. Jadi, penamaan patogen dalam halnya bakteri atau virus, itu tidak seperti itu penamaannya" ujar Dicky, dikutip dari laman Detikcom.
Meski demikian yang seharusnya menjadi perhatian publik adalah sifat virus yang ternyata bisa hidup kembali usai lama mati.
"Yang mengkhawatirkan sebetulnya dari temuan ini bahwa secara teoritis yang akan ada bukan hanya virus, bisa saja bakteri atau jamur yang hidup di era puluhan ribu, bahkan ratusan ribu tahun yang lalu dalam kondisi dormant (hidup kembali) dan berpotensi menginfeksi manusia," tuturnya.
Laporan | : | Fadli |
Editor | : | Ruslan Amrullah |