Ahad, 29 Mei 2022 - 19:32 WIB
artikel.news, Makassar-- Tapak Suci Cabang 37 Parang Tambung siap berkolaborasi dengan perguruan pencak silat tradisional untuk ikut serta dalam melestarikan warisan budaya bangsa.
Hal ini disampaikan oleh pelatih Tapak Suci Cabang 37 Parang Tambung saat menerima kunjungan salah satu guru/pelatih pencak silat tradisional di pusat latihan Tapak Suci Cabang 37 Parang Tambung Jl. Dg Tata 3 Lr 3 No 15, Ahad (29/05/2022).
Hermanto, Pelatih Tapak Suci Cabang 37 Parang Tambung menjelaskan bahwa pencak silat tradisional sangat penting untuk kita lestarikan, karena dari pencak silat tradisional yang telah dikembangkan sehingga muncul perguruan perguruan silat medern seperti saat ini.
"Yang membedakan antara pencak silat tradisional dan pencak silat modern adalah pencak silat tradisional lebih pada beladiri praktis dan terkadang ikut pentas di acara yang disakralkan sementara pencak silat modern mengarah ke pembinaan olahraga prestasi. Namun pada pencak silat modern tetap mempelajari teknik beladiri praktis tapi tidak sedalam apa yg dipelajari di pencak silat tradisional," ujarnya.
Sementara itu Umar yang merupakan pelatih pencak silat tradisional dalam kesempatan ini mengatakan sangat bahagia bisa bersilaturahmi dengan siswa dan pelatih Tapak Suci Cabang 37 Parang Tambung.
Tapak Suci Cabang Parang Tambung bukanlah sesuatu hal yang baru bagi saya, karena saya juga dulu pernah masuk dan belajar Tapak Suci di sini (Cabang Parang Tambung), kami adalah siswa pertama K’ Anto di sini. Saya sempat ikut sampai siswa 1 ( Melatih Coklat 1), setelah itu saya kembali mendalami pencak silat tradisional karena secara kebetulan kakek saya merupakan salah satu guru silat di kampung pe’da.
"Saya meninggalkan Tapak Suci pada saat itu bukan karena saya tidak suka, namun suatu alasan saya adalah saya harus kembangkan juga pencak silat dari kakek saya karena kakek saya sudah tua sementara belum ada anak atau cucu penerus yang menguasai ilmunya, maka dari itu saya berhenti di Tapak Suci dan fokus pada pencak silat tradisional itu," ungkapnya.
"Bukti saya masih cinta Perguruan Tapak Suci adalah saya masukkan kedua putera saya yakni Fahri dan Fikri untuk dibimbing dan dilatih dibawah naungan Perguruan Tapak Suci Cabang 37 Parang. Saya titip kedua putra saya K’ Anto," lanjutnya.
Dalam kunjungan tersebut, Umar turut kerja bakti bersama anak-anak siswa Tapak Suci yang secara kebetulan lagi kerja bakti membersihkan tempat untuk persiapan latihan.
"Semoga kerja sama ini dapat berjalan dengan baik sehingga lebih menjalin hubungan silaturahim sesama pesilat, baik itu dari pamanca’ ( sebutan pencak silat tradisional Makassar) maupun dari Tapak Suci pada umumnya," Tutup K’ Anto.
Laporan | : | Wahyu ilahi |
Editor | : | Ruslan Amrullah |