Artikel.news, Orlando - Pengelola dana pensiun di Florida, Amerika Serikat, Orlando Police Pension Fund tidak menerima keputusan orang terkaya di dunia Elon Musk untuk mengakuisisi Twitter Inc. 

Sebagai bentuk ketidaksetujuan itu, Orlando Police Pension Fund mengajukan gugatan ke pengadilan Delaware Chancery Court.

Dikutip dari jpnn.com, Senin (9/5/2022), yang melansir Reuters, pengelola dana pensiun menilai, berdasarkan undang-undang Delaware, Musk tidak bisa menyelesaikan peralihan ini sampai 2-25 kecuali dua pertiga pemegang saham yang tidak dimilikinya setuju.

Gugatan tersebut menyatakan Musk adalah "pemegang saham yang berkepentingan" setelah menguasai lebih dari 9 persen saham Twitter. Dia diminta menunda akuisisi ini.

Dalam gugatan tersebut, Musk dan Twitter diminta menunda penyelesaian merger sampai 2025.

Direktur di Twitter dianggap melanggar kewajiban fidusia (fiduciary duties) dan penggantian biaya hukum.

Pengelola dana pensiun itu juga menuntut Twitter dan direksinya, termasuk CEO Parag Agrawal.

Pihak Twitter tidak mau berkomentar soal kasus ini. Sementara pengacara Elon Musk, tidak menjawab pertanyaan terkait kasus tersebut.